Uji Signifikan Parsial Uji - t Uji Signifikan Simultan Uji - F Koefisien Determinasi R

39 e = Standar error

3.10.3.2 Uji Signifikan Parsial Uji - t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α= 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α= 5

3.10.3.3 Uji Signifikan Simultan Uji - F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 40 H : b 1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α= 5 H a ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5

3.10.3.4 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas organisasi pembelajaran X 1 dan kompetensi X 2 adalah kecil terhadap variabel terikat kinerja karyawan Y di Bank Mega. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT Bank Mega Tbk Cabang Maulana Lubis Medan Bank Mega memiliki enam kantor cabang pembantu yaitu KCP Medan Cirebon, KCP Medan Haryono, KCP Medan Iskandar Muda, KCP Medan Pulo Brayan, KCP Medan Katamso, dan KCP Medan Setia Budi. Pada Bank Mega, karyawan baru menjalankan pelatihan menggunakan metode on the job training dimana karyawan Bank Mega belajar dan praktik langsung dengan bimbingan karyawan senior. Dengan metode ini diharapkan karyawan baru bisa menyesuaikan diri dan memahami secara langsung pekerjaan yang dijalani.Adapun pengembangan karyawan pada Bank Mega terutama pada Bank Mega Cabang Maulana Lubis Medan, karyawan menjalanin pelatihan strategi meningkatkan pelayanan pada nasabah bank, pengenalan produk baru bank maupun penggunaan teknologi baru pada bank. Dalam hal peningkatan kinerja karyawan, bank Mega memberikan insentif tahunan berdasarkan kinerja karyawan, memberikan fasilitas asuransi jiwa, cuti, serta THR dengan besaran satu kali gaji kepada karyawan. 42

4.2 Analisis Deskriptif