Latar Belakang Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Produktivitas Kedelai (Glyicine max (L.)Merril.) Hasil Radiasi Ultraviolet

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedelai digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Kedelai kaya protein sehingga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit busung lapar, menurunkan kolesterol darah dan penghasil antioksidan yang dapat mencegah kanker. Kedelai juga memiliki potensi untuk menumbuhkembangkan industri kecil dan menengah Poehlman dan Sleper, 2005. Peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pangan sehat menyebabkan permintaan kedelai semakin meningkat. Berdasarkan Badan Pusat Statistik 2011 produksi kedelai di Indonesia hanya dapat memenuhi 20-30 kebutuhan kedelai masyarakat Indonesia dan selebihnya dipenuhi dengan impor. Usaha dibutuhkan untuk meningkatkan produksi kedelai, agar kebutuhan kedelai dapat terpenuhi. Sofia 2012 menyatakan bahwa salah satu usaha meningkatkan produksi kedelai dapat dilakukan melalui peningkatan perluasan area tanam dengan memanfaatkan lahan kering. Indonesia memiliki lahan kering yang cukup luas dibandingkan dengan lahan berpengairan sehingga sangat berpotensi meningkatkan luas area tanam. Balai Penelitian Dan Perkembangan Pertanian 2008 menyatakan bahwa produksi tanaman kacang kedelai khususnya varietas Anjasmoro mencapai 2-2,25 tonha. Menurut Hamim dkk. 1996 kendala kekurangan air terutama pada musim kemarau sering menyebabkan terjadinya cekaman kekeringan yang mengakibatkan produksi kedelai menurun. Agar lahan kering di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai area tanam kedelai maka diperlukan varietas kedelai yang memiliki sifat toleran terhadap cekaman kekeringan. Universitas Sumatera Utara Sampai saat ini varietas unggul kedelai yang memiliki sifat toleran terhadap cekaman kekeringan masih sedikit. Program pemuliaan perlu dilakukan untuk menghasilkan varietas kedelai yang toleran kekeringan dengan produktivitas tinggi dan mutu biji baik. Metode pemuliaan yang dapat memberi peluang keberhasilan yang cukup besar adalah dengan mutasi radiasi Asadi, 2011. Radiasi UV merupakan salah satu cara yang digunakan dalam pemuliaan tanaman. Penggunaan radiasi UV dapat memperbaiki morfologi tumbuhan dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Nasir, 2002. Berdasarkan penelitian Sulastri 2010, diperoleh bahwa radiasi UV-C pada panjang gelombang 254 nm dengan lama radiasi 60 menit mampu meningkatkan variasi somaklonal kalus alfalfa dan memiliki toleransi terhadap salinitas tinggi dan kekeringan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh tanaman kedelai yang memiliki pertumbuhan dan produktivitas yang baik setelah diberi radiasi UV.

1.2 Permasalahan