Berat Kering Biji Persentase Tanaman Yang Tumbuh.

mempunyai transpirasi lebih rendah, fotosintesis lebih tinggi dan lebih efisien dalam penggunaan air.

4.1.6 Berat Kering Biji

Berat kering biji ditimbang pada saat biji telah dipanen dan dikeringkan dalam oven. Pengaruh faktor kadar air tanah dan jenis biji terhadap berat kering biji dapat dilihat pada Tabel 4.1.6 Tabel 4.1.6 Interaksi kadar air tanah dan biji terhadap berat kering biji kedelai Air Biji A 1 A 2 A 3 A 4 Rata-rata B 0,76 0,53 0,75 0,91 0,74 B 1 0,56 0,51 0,58 1,23 0,72 Rata-rata 0,66 b 0,52 b 0,66 b 1,07 a Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan nilai yang berbeda nyata pada taraf uji 5 . A 1 : 100 Kapasitas Lapang KL, A 2 : 75 KL, A 3 B : 50 KL, A 4 B :25 KL, B : tanpa radiasi, B 1 :hasil radiasi. Dari Tabel 4.1.6 dapat dilihat bahwa faktor kadar air tanah memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat kering biji kedelai, sedangkan faktor jenis biji dan interaksinya tidak memberikan pengaruh yang nyata. Lampiran C, hlm. 46. Histogram berat kering biji dapat dilihat pada Gambar 4.1.6 Gambar 4.1.6 Pengaruh kadar air tanah dan radiasi terhadap berat kering biji. Keterangan : A 1 : 100 Kapasitas Lapang KL, A 2 : 75 KL, A 3 B : 50 KL, A 4 B :25 KL. Universitas Sumatera Utara Dari histogram pada Gambar 4.1.6 di atas dapat dilihat bahwa tanaman hasil radiasi dengan perlakuan pemberian air tanah 25 A 4 B 1 memiliki berat kering biji tertinggi 1,23. Hal ini mungkin disebabkan karena radiasi UV telah meningkatkan fotosintesis tanaman sehingga meningkatkan berat biji suatu tanaman. Sofia dan Tah 2012 melaporkan bahwa penggunaan radiasi sinar gamma dosis rendah 20 Gy pada benih kedelai dapat meningkatkan toleransi terhadap kekeringan, memininumkan kehilangan jumlah polong dan meningkatkan fotosintesis, produksi polong, berat biji, kandungan protein dan karakter-karakter kuantitatif lainnya yang bersifat diwariskan. Blum 2005 menyatakan bahwa jika hasil suatu genotipe lebih baik dari pada genotipe lainnya pada kondisi cekaman kekeringan, maka genotipe tersebut relatif toleran pada kondisi kekeringan.

4.1.7 Berat Kering Biomassa