Dari Gambar 4.1.4 di atas dapat dilihat bahwa pada tanaman hasil radiasi dengan pemberian air 25 A
4
B
1
memiliki rata-rata jumlah bunga tertinggi 7,33. Tah 2006 menyatakan bahwa tanaman hasil mutasi dapat meningkatkan
produktivitas, kandungan protein, dan meningkatkan pembungaan tanaman. Dari hasil penelitiaan Sofia 2012 ditemukan bahwa radiasi gamma dosis rendah
20Gy pada kedelai telah berhasil memperbaiki atau merubah karakter kuantitatif yang diinginkan yang berhubungan dengan peningkatan jumlah bunga dan berat
biji per tanaman. Sakin 2002 juga menyatakan bahwa peningkatan jumlah cabang pada tanaman hasil radiasi dapat meningkatkan jumlah bunga dan jumlah
polong terbentuk.
4.1.5 Jumlah Biji
Jumlah biji tanaman dihitung pada saat tanaman telah dipanen. Uji secara statistik pengaruh kadar air tanah dan jenis biji dapat dilihat pada Tabel 4.1.5
Tabel 4.1.5 Interaksi air dan biji terhadap jumlah biji kedelai
Air Biji
A
1
A
2
A
3
A
4
Rata-rata B
20,50 14,00
19,16 17,83
17,87
a
B
1
7,16 6,50
9,50 20,50
10,91
b
Rata-rata 13,83
10,25 14,33
19,16
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan nilai yang berbeda nyata pada taraf uji 5 . A
1
: 100 Kapaitas Lapang KL, A
2
: 75 KL, A
3
B : 50 KL,
A
4
B :25 KL, B
: tanpa radiasi, B
1
:hasil radiasi
Dari Tabel 4.1.5 dapat dilihat bahwa faktor jenis biji memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah biji kedelai, sedangkan faktor kadar air
tanah dan interaksinya tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata Lampiran C, hlm. 45 . Histogram jumlah biji tanaman dapat dilihat pada Gambar
4.1.5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1.5. Pengaruh kadar air dan radiasi terhadap jumlah biji tanaman Keterangan : A
1
: 100 Kapasitas Lapang KL, A
2
: 75 KL, A
3
B : 50 KL,
A
4
B :25 KL.
Dari histogram pada Gambar 4.1.5. di atas dapat dilihat bahwa jumlah biji tanaman tanpa radiasi tidak menunjukkan perbedaan yang cukup besar, rata-rata
jumlah biji pada tanpa radiasi hampir sama Lampiran B, Tabel 5. Pada jumlah biji tanaman hasil radiasi, perlakuan pemberian air memberikan pengaruh yang
berbeda antar perlakuan, rata-rata jumlah biji semakin meningkat seiring dengan penurunan pemberian air.
Ritche 1980, menyatakan bahwa proses pengisian biji dan translokasi fotosintat sensitif terhadap cekaman air. Jika terjadi cekaman kekeringan pada
masa pengisian biji maka akan terjadi pengurangan produksi biji. Akan tetapi dari histogram dapat dilihat jumlah biji tertinggi diperoleh dari tanaman hasil radiasi
dengan kapasitas air terendah 25 A
4
B
1
. Harsono dkk. 2003 mengungkapkan bahwa tanaman yang memiliki genotipe toleran terhadap cekaman kekeringan
mempunyai transpirasi lebih rendah, fotosintesis lebih tinggi, menggunakan air lebih efisien dan mampu memberikan hasil polong lebih tinggi dibanding genotipe
peka. Asadi 2011 melaporkan bahwa hasil penelitian di BATAN telah memperoleh kacang tanah genotipe Singa hasil radiasi Gamma 30 Gy yang
memiliki katahanan pada cekaman kekeringan dan memiliki produktivitas lebih baik dibandingkan tanaman kontrol. Hal ini disebabkan karena tanaman mutan
Universitas Sumatera Utara
mempunyai transpirasi lebih rendah, fotosintesis lebih tinggi dan lebih efisien dalam penggunaan air.
4.1.6 Berat Kering Biji