Sampai saat ini varietas unggul kedelai yang memiliki sifat toleran terhadap cekaman kekeringan masih sedikit. Program pemuliaan perlu dilakukan
untuk menghasilkan varietas kedelai yang toleran kekeringan dengan produktivitas tinggi dan mutu biji baik. Metode pemuliaan yang dapat memberi
peluang keberhasilan yang cukup besar adalah dengan mutasi radiasi Asadi, 2011.
Radiasi UV merupakan salah satu cara yang digunakan dalam pemuliaan tanaman. Penggunaan radiasi UV dapat memperbaiki morfologi tumbuhan dan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Nasir, 2002. Berdasarkan penelitian Sulastri 2010, diperoleh bahwa radiasi UV-C pada
panjang gelombang 254 nm dengan lama radiasi 60 menit mampu meningkatkan variasi somaklonal kalus alfalfa dan memiliki toleransi terhadap salinitas tinggi
dan kekeringan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh tanaman kedelai yang memiliki pertumbuhan dan produktivitas yang baik setelah
diberi radiasi UV.
1.2 Permasalahan
Usaha agribisnis di lahan kering sampai saat ini masih belum efisien dan belum berdaya saing, hal ini disebabkan karena varietas yang toleran
kekeringan terbatas Sulastri, 2010. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu cara yang tepat, efisien dan efektif. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah dengan menghasilkan tanaman yang memiliki toleransi cekaman kekeringan melalui
proses radiasi. Asadi 2011 menyatakan bahwa,
di beberapa negara telah dihasilkan sekitar 1.585 varietas unggul mutan, 64 diantaranya berasal dari
mutasi dengan radiasi sinar gamma. Namun untuk pemuliaan tanaman dengan mutasi sinar UV sangat jarang dilakukan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu
dilakukan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kacang kedelai varietas Anjasmoro yang tahan terhadap cekaman kekeringan setelah radiasi UV.
1.4 Hipotesis
Radiasi UV menghasilkan kacang kedelai varietas Anjasmoro yang mampu tumbuh dan berproduksi pada kondisi cekaman kekeringan.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai informasi awal tentang varietas kedelai yang tahan terhadap cekaman kekeringan setelah diberi perlakuan UV.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Botani Tanaman Kedelai
Menurut Pandey 2003 tanaman kedelai memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Pabales
Famili : Papilionaceae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max L. Merril.
Morfologi kedelai didukung oleh komponen utama, yaitu akar, batang, daun, biji dan polong. Sistem perakaran kedelai terdiri dari akar tunggang dan
akar sekunder yang tumbuh hari ke-4 setelah tanaman berkecambah. Akar kedelai memiliki bintil akar yang merupakan koloni Rhizobium japonicum yang berfungsi
untuk fiksasi nitrogen dari udara Singh, 2010. Pandey, 1987 mengatakan bahwa kedelai memiliki daun tipe trifoliate. Daun pertama yang terbentuk berupa
sepasang daun tunggal yang kemudian diikuti terbentuknya daun ke-3 dan ke-4. Cabang berkembang setelah tinggi tanaman mencapai 20 cm. Jumlah cabang
kedelai tergantung pada varietas dan kerapatan tanaman. Kedelai umumnya berbunga pada minggu ke-3 atau minggu ke-4. Umur berbunga kedelai berbeda
pada tiap varietas. Bunga kedelai yang akan berkembang menjadi polong hanya 40. Temperatur tinggi ≥35
C dan ketersediaan air sangat mempengaruhi proses pengisian polong.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Syarat Tumbuh 2.2.1 Iklim