Proses kerusakan sel hati akibat radikal bebas yang ditimbulkan oleh

commit to user 18 membentuk duktulus biliferus yang bermuara dalam duktus biliferus dalam segitiga porta Junqueira dan Carneiro, 2007. e. Daya regenerasi hepar Hati mempunyai kemampuan regenerasi yang luar biasa meskipun sel-selnya diperbaharui secara lambat. Percobaan pada hewan tikus, hati dapat memulihkan kehilangan sampai 75 berat total hati hanya dalam waktu satu bulan Junqueira dan Carneiro, 2007. Sel nekrotik lokal dapat digantikan oleh sel baru melalui mitosis hepatosit yang berdekatan Lu, 1995. Kesempurnaan pemulihan sangat tergantung pada keutuhan kerangka dasar jaringan. Pada hati yang cedera, jika kerangka retikulum masih utuh akan terjadi regenerasi sel hati yang teratur dan struktur lobuli yang kembali normal serta fungsinya akan pulih kembali Robbins et al. , 2004. Apabila kerusakan hati terjadi berulang-ulang atau terus menerus, terdapat nekrosis masif sel hati atau destruksi unsur-unsur stromanya, maka terbentuk banyak jaringan ikat bersama regenerasi sel hati. Kelebihan jaringan ikat mengakibatkan kacaunya struktur hati, suatu keadaan yang dikenal dengan sirosis Robbins et al. , 2004

4. Proses kerusakan sel hati akibat radikal bebas yang ditimbulkan oleh

minyak sawit dengan pemanasan berulang Hati merupakan organ tubuh yang paling sering menerima jejas Robbins et al. , 2004. Dalam hal ini kerusakan sel hati disebabkan oleh pemberian minyak sawit dengan pemanasan berulang. Dimana minyak commit to user 19 sawit dengan pemanasan berulang pada suhu tinggi dapat membentuk radikal bebas dan senyawa toksin Detak, 2009 serta terjadi pembentukan hidrogen peroksida H 2 O 2 . Radikal bebas merupakan spesies kimiawi dengan satu elektron tak berpasangan di orbital terluar. Adanya elektron tak berpasangan menyebabkan radikal bebas secara kimiawi sangat tidak stabil dan mudah bereaksi dengan zat kimia anorganik atau organik Robbins et al. , 2004. Sifat reaktif ini menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein, lipid, karbohidrat, maupun nukleotida Subroto, 2005. Tiga reaksi yang paling relevan dengan jejas sel yang diperantarai radikal bebas yaitu peroksidasi lipid membran, fragmentasi DNA, dan ikatan silang protein Robbins et al. , 2004. Membran sel hampir seluruhnya terdiri dari protein dan lipid. Struktur dasarnya ialah sebuah lapisan lipid bilayer dan diantara lapisan lipid bilayer tersebut terdapat molekul besar protein globular. Sedangkan struktur dasar dari lapisan lipid bilayer sendiri terdiri atas molekul- molekul fosfolipid Guyton dan Hall, 1997. Molekul fosfolipid ini mengandung asam lemak tidak jenuh Suryohudoyo, 1993 yang mempunyai ikatan rangkap antara beberapa atom karbon. Ikatan ini mudah diserang oleh radikal bebas yang berasal dari oksigen sehingga terbentuk senyawa peroksida lipid yang dapat merusak membran sel Robbins et al. , 2004. commit to user 20 Kerusakan membran sel menyebabkan membran sel menjadi lebih permeabel terhadap beberapa substansi dan memungkinkan substansi tersebut melewati membran secara bebas. Jika substansi tersebut adalah radikal bebas seperti H 2 O 2 maka akan terjadi reaksi Fenton Fe 2+ + H 2 O 2 à Fe 3+ + OH + OH - yang diperantarai oleh logam transisi, seperti tembaga Cu dan zat besi Fe. Reaksi Fenton tersebut akan menghasilkan radikal hidroksil OH yang akan lebih merusak membran sel Robbins et al. , 2004. Perubahan permeabilitas membran yang disebabkan peroksida lipid juga mengakibatkan pengaturan ion, nutrisi sel, dan volume intra-ekstrasel menjadi terganggu dan pada akhirnya proses metabolisme sel secara keseluruhan menjadi terganggu. Peroksida lipid juga menekan pompa Ca 2+ mikrosom hati sehingga terjadi gangguan homeostasis sel hati. Peningkatan Ca 2+ intrasel akan mengaktivasi fosfolipase mencetuskan kerusakan membran, protease mengatabolisasi protein membran dan struktural, ATPase mempercepat deplesi ATP, dan endonuklease memecah material genetik. Semua keadaan tersebut akan merusak sel hati. Ketika suatu sel tidak dapat kembali normal lagi point of no return atau tidak dapat beregenerasi lagi setelah mendapat jejas berulang kali dan dengan durasi yang panjang maka sel tersebut akan mengalami kematian nekrosis Robbins et al. , 2004. commit to user 21 Secara mikroskopis jaringan nekrosis seluruhnya berwarna kemerahan dan tidak menyerap zat warna hematoksilin, sering pucat. Pada nekrosis kerusakan banyak terjadi pada inti, perubahan pada inti diantaranya adalah: a. hilangnya gambaran kromatin b. inti menjadi keriput, tidak-vaskuler lagi c. inti tampak lebih padat, warnanya gelap hitam piknosis d. inti terbagi-bagi atas fragmen-fragmen, robek karioreksis e. inti tidak lagi menyerap zat warna, karena itu pucat dan tidak nyata kariolisis Price dan Wilson, 2006. Umumnya perubahan-perubahan lisis yang terjadi pada sel nekrotik dapat terjadi pada semua bagian sel, tetapi perubahan pada inti sel adalah penunjuk paling jelas pada kematian sel Price dan Wilson, 2006. Petunjuk paling positif bahwa sel telah mati diperoleh dari penampilan intinya, yang paling umum disebut piknotik Cormack, 1994. Penelitian yang dilakukan oleh Sunityoso dkk 1998 menunjukkan bahwa pemberian minyak goreng bekas pada mencit dapat menyebabkan kerusakan pada hepar berupa perluasan dan pembendungan vena sentralis, inti sel-sel hepar mengalami piknotik dan berlanjut serta terjadi peradangan. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Herwiyanti dan Gufran 1999 menunjukkan bahwa radikal bebas dapat menyebabkan kematian sel dan nekrosis hepar pada tikus putih commit to user 22

5. Mekanisme ekstrak daun kemangi dalam melindungi sel hati akibat