commit to user 22
5. Mekanisme ekstrak daun kemangi dalam melindungi sel hati akibat
pemberian minyak sawit dengan pemanasan berulang
Secara umum, radikal bebas merusak struktur seluler dan subseluler melalui tiga tahap yaitu tahap inisiasi, tahap propagasi, dan
tahap terminasi. Oleh karena itu untuk melawan radikal bebas ini diperlukan tiga tahapan yaitu tahap pertama mencegah dan menghambat
terbentuknya radikal bebas, tahap kedua inaktivasi dan memutus propagasi
chain breaking
, dan tahap selanjutnya memperbaiki kerusakan akibat radikal bebas Agustina dan Ahmad, 2003
Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron
electron donors
dalam arti kimia, namun menurut arti biologis pengertian antioksidan lebih luas. Pengertian antioksidan dalam arti biologis adalah senyawa-senyawa
yang dapat meredam dampak negatif oksidan Suryohudoyo, 1993, termasuk dalam penghambatan dan penghentian kerusakan oksidatif
terhadap suatu molekul target Setiawan dan Suhartono, 2005. Manfaat antioksidan adalah untuk mengurangi kerusakan asam deoksiribonukleat,
menurunkan peroksidasi lipid, atau terhambatnya transformasi keganasan invitro Agustina dan Ahmad, 2003. Antioksidan eksogen yang dapat
meredam efek buruk radikal bebas adalah yang tergolong dalam antioksidan vitamin seperti vitamin E, C, dan beta karoten Bagiada, dkk.,
1995 Daun kemangi
Ocimum sanctum
L. dapat digunakan untuk mencegah formasi radikal bebas dan telah digunakan dalam pengobatan
commit to user 23
arthritis, nyeri otot, dan reumatik. Kandungan utama
Ocimum sanctum
L. yang bersifat antioksidatif adalah asam askorbat Vitamin C, tokoferol
Vitamin E, b-karotene, b-sitosterol, eugenol, asam palmitat, asam ursolic, senyawa fenolik flavonoid, asam fenolat, dan senyawa nitrogen
alkaloid, turunan klorofil, asam amino, dan amina Mishra
et al.
, 2007; Hidayati, 2008.
Secara umum, antioksidan dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu antioksidan primer, sekunder dan tersier. Antioksidan primer ialah
golongan antioksidan yang berfungi untuk mencegah pembentukan radikal bebas, misalnya transferin, feritin, dan albumin. Antioksidan sekunder
ialah golongan antioksidan yang berfungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan pembentukan radikal bebas, misalnya Superoxide
Dismutase SOD, Glutathion Peroxidase GPx, Vitamin C, Vitamin E, b- karotene, dll. Antioksidan tersier ialah golongan antioksidan yang
berfungsi memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas. Vitamin E dan b-karotene antioksidan sekunder yang terkandung
dalam daun kemangi merupakan pertahanan utama melawan oksigen perusak, khususnya khususnya radikal bebas dan peroksidasi lipid dalam
jaringan hati Maslachah
et al.
, 2001. Vitamin E dan b-karotene bersifat lipofilik sehingga dapat berperan pada membran sel untuk mencegah
peroksidasi lipid. Walaupun nantinya akan terbentuk radikal vitamin E, senyawa tersebut tidak terlalu reaktif karena terjadinya resonansi. Terdapat
tiga cara untuk menghilangkan radikal vitamin E yaitu 1 radikal vitamin
commit to user 24
E mengalami reaksi-reaksi intramolekul menghasilkan senyawa-senyawa non-radikal, 2 setelah bergeser kearah permukaan molekul, radikal
vitamin E bereaksi dengan vitamin C dan menghasilkan radikal vitamin C, radikal vitamin C kemudian dihilangkan melalui reaksi dismutasi yang
menghasilkan vitamin C dan dihidro-asam ascorbat DHAA, dan 3 radikal vitamin E dapat pula bereaksi dengan glutation atau sistein yang
juga terdapat dalam sitosol. Vitamin E hanya dapat berperan bila tekanan oksigen pO
2
tinggi. Pada tekanan oksigen rendah, peranan vitamin E digantikan oleh b-karoten. Seperti halnya radikal vitamin E, radikal b-
karoten agak stabil karena adanya resonansi dalam molekulnya Suryohudoyo, 1993. Sedangkan vitamin C sebaliknya bersifat hidrofilik
dan berperan dalam sitosol. Senyawa fenolik seperti flavonoid, asam fenolat, dan tannin yang
juga terkandung dalam daun kemangi
Ocimum sanctum
L. merupakan antioksidan primer maupun sekunder yang dapat mencegah terjadinya
proses oksidasi lebih lanjut dengan cara mendonorkan atom hidrogennya kepada radikal bebas sehingga dapat menghambat terbentuknya radikal
peroksida pada tahap propagasi Subroto, 2005. Gugus fungsi pada senyawa flavonoid dapat berperan sebagai penangkap radikal bebas
hidroksi OH sehingga tidak mengoksidasi lemak, protein, dan DNA dalam sel. Kematian sel hati pun dapat dicegah. Kemampuan flavonoid
dalam menangkap radikal bebas ini 100 kali lebih efektif dibandingkan
commit to user 25
vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan vitamin E Salamah dkk., 2008 cit. Harbone, 1987.
Asam ursolic yang terkandung dalam ekstrak daun
Ocimum sanctum
L. juga diperkirakan dapat menghambat peroksidasi lemak Balanehru dan Nagarajan, 1991. Namun belum ada penelitian yang dapat menjelaskan
mekanisme kerja asam ursolic dalam menghambat peroksidasi lemak. Dengan demikian kerusakan hati yang timbul akibat reaksi radikal
hidroksil radikal bebas yang disebabkan oleh pemberian minyak sawit dengan pemanasan berulang dapat dicegah dan kerusakan hati pun dapat
berkurang Setiawan, 2006. Pencegahan kerusakan hati tersebut yaitu dengan pemberian ekstrak daun kemangi
Ocimum sanctum
L. Chattopadhyay
et al
., 1992; Ubaid
et al
., 2003
commit to user 26
B. Kerangka Pemikiran