Instrumentasi dan Bahan Penelitian

commit to user 35

H. Instrumentasi dan Bahan Penelitian

1. Alat-alat yang digunakan a. Kandang mencit 5 buah masing-masing untuk 5 ekor mencit. b. Timbangan duduk dan timbangan neraca c. Alat bedah hewan percobaan scalpel , pinset, gunting, jarum, meja lilin. d. Sonde lambung e. Alat untuk pembuatan preparat histologi mikrotom, waterbath f. Mikroskop cahaya medan terang g. Gelas ukur dan pengaduk h. Pipet mikro 2. Bahan yang digunakan a. Makanan hewan percobaan pellet b. Aquades c. Minyak goreng kelapa sawit dengan pemanasan berulang d. Ekstrak daun kemangi Ocimum sanctum L. e. Bahan untuk pembuatan preparat histology alkohol, xylol, pengecatan Haematoxylin EosinHE

I. Cara Kerja

1. Persiapan percobaan a. Sampel Sampel mencit 25 ekor dilakukan pengelompokkan secara random menjadi 5 kelompok, masing-masing berisi 5 ekor mencit. commit to user 36 Sampel diadaptasikan di laboratorium Histologi selama 1 minggu. Satu minggu setelah adaptasi, dilakukan penimbangan dan penanda untuk menentukan dosis. b. Ekstrak daun kemangi Ocimum sanctum L. Metode ekstraksi yang digunakan disini sama seperti yang dikemukakan oleh Bhargava and Singh 1981. Bubuk daun Ocimum sanctum L. diekstrak dengan cara perkolasi pada suhu ruangan 70 ethyl alkohol. Ekstrak terkonsentrasi di bawah tekanan yang berkurang suhu 50°C dan pada akhirnya dikeringkan di dalam vacuum desiccator . Residu dari Ocimum sanctum L. dilarutkan di dalam propylene glycol dengan konsentrasi 50 mgml dan digunakan pada percobaan. Prosedur pembuatan ekstrak daun kemangi lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 10. c. Minyak sawit dengan pemanasan berulang Minyak goreng yang diberikan adalah minyak goreng kelapa sawit yang dipanaskan 150°C sebanyak 6 kali, tiap pemanasan selama 8 menit. Pemberian menggunakan dosis pada penelitian sebelumnya Setiawan, 2006 yang disesuaikan dengan tabel konversi Ngatidjan, 1991 yaitu sebesar 0,06 ml20g BB mencit perhari. Dosis ini diberikan selama 14 hari berturut-turut. 2. Pelaksanaan percobaan Percobaan mulai dilakukan pada minggu ke-2 dan berlangsung selama 14 hari. commit to user 37 Alur penelitian secara umum : Gambar 3.2 Skema Alur Penelitian S mencit 25 ekor Kelompok K mencit 5 ekor Kelompok P 1 mencit 5 ekor Kelompok P 2 mencit 5 ekor DIET STANDAR HARI KE 1 - 14 minyak sawit dengan pemanasan berulang 0,06 ml20g BB mencit HARI KE 1 - 14 minyak sawit dengan pemanasan berulang 0,06 ml20g BB mencit HARI KE 7 - 14 ekstrak daun kemangi dosis 5,6 mg20g BB mencit Kelompok P 3 mencit 5 ekor Kelompok P 4 mencit 5 ekor HARI KE 7 - 14 ekstrak daun kemangi dosis 11,2 mg20g BB mencit HARI KE 7 - 14 ekstrak daun kemangi dosis 16,8 mg20g BB mencit HARI KE 7 - 14 propylene glycol 50 mgml HARI KE 15 Semua hewan coba dikorbankan Pembuatan preparat Pengamatan inti sel hati normal dan nekrosis Analisis statistik commit to user 38 3. Pengukuran hasil Pada hari ke-15 semua hewan percobaan dikorbankan dengan cara cervical dislocation . Kemudian organ hepar diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi dengan metode blok paraffin dengan pengecatan HE. Pembuatan preparat dilakukan pada hari ke-15 agar efek perlakuan tampak nyata. Lobus hepar yang diambil adalah lobus kanan dan irisan untuk preparat diambil pada bagian tengah dari lobus tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan preparat yang seragam. Tebal irisan hepar ± 3-8 mm. Dari 25 hewan coba yang ada dibuat 3 preparat untuk masing- masing hewan coba sehingga akan didapatkan 75 preparat hepar yang akan diamati. Pengamatan preparat dengan pembesaran 100 kali untuk mengamati seluruh lapang pandang, kemudian ditentukan daerah yang akan diamati pada sentrolobuler lobulus hepar yaitu dipilih 4 lapang pandang pada arah jam 12, jam 3, jam 6, dan jam 9 yang persebaran kerusakan selnya terdistribusi merata. Dari tiap zona sentrolobuler lobulus hepar tersebut dengan pembesaran 1000 kali kemudian ditentukan jumlah sel yang mengalami nekrosis yaitu yang ditandai dengan inti piknosis, karioreksis dan kariolisis dari tiap 100 sel. Hasil yang diperoleh dari tiap kelompok kemudian dirata-rata dan selanjutnya dibandingkan dengan rata- rata kelompok lainnya dengan uji Oneway ANOVA. Jika terdapat perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan dengan uji Post Hoc. commit to user 39

J. Teknik analisis data