Teknik Pengumpulan Data Sekunder

24 Dalam penelitian ini peneliti mengadakan pengamatan langsung dilapangan. Data yang diperoleh melalui observasi ini terdiri dari rincian tentang kegiatan, perilaku, dan tindakan orang. Hasil observasi ini kemudian dituangkan dalam bentuk catatan lapangan. 2.Metode Wawancara Metode wawancara disebut juga metode interview. Metode wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Salah satu bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dept interview. Wawancara mendalam yang dimaksudkan adalah percakapan yang sifatnya luwes, terbuka, dan tidak baku. Intinya adalah peneliti akan mengadakan pertemuan yang berulang kali secara langsung dengan informan, dengan harapan informan dapat mengungkap informasi atau data yang diharapkan dengan datanya sendiri.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari beberapa literature diantaranya adalah buku-buku referensi, dokumen, majalah, jurnal, internet, yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu, sumber data sekunder diharapkan dapat berperan membantu mengungkap data yang diharapkan, membantu Universitas Sumatera Utara 25 member keterangan sebagai pelengkap dan bahan pembanding Bungin, 2001:129

3.5 Interpretasi Data

Data yang dikerjakan sejak peneliti mengumpulkan data dilakukan secara intensif setelah pengumpulan data selesai dilaksanakan. Merujuk pada Lexy J. Moleong 2006:190, pengolahan data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan observasi yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data tersebut setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan cara abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang yang terperinci, merujuk ke inti dengan menelaah pernyataan-pernyataan yang diperlukan sehingga tetap berada dalam fokus penelitian. Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan- satuan itu kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya satu dengan lainnya dan diinterpretasikan secara kualitatif. Proses analisis dalam penelitian ini telah dimulai sejak awal penulisan proposal, sehingga selesainya penelitian ini yang menjadi ciri khas dari analisis kualitatif. Universitas Sumatera Utara 26

3.6 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Survey √ 2 Acc Judul Penelitian √ 3 Penyusunan Proposal √ 4 Seminar Proposal √ 5 Revisi Proposal √ 6 Penelitian Lapangan √ √ √ 7 Pengumpulan dan Analisis Data √ √ 8 Bimbingan Skripsi √ √ √ 9 Penulisan Laporan √ √ √ 10 Sidang Meja Hijau √

3.7 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan penelitian ilmiah. Selain itu kendala di lapangan peneliti menyadari keterbatasan peneliti mengenai metode menyebabkan lambatnya proses penelitian yang dilakukan, dan masih terdapat Universitas Sumatera Utara 27 keterbatasan dalam hal kemampuan pengalaman melakukan penelitian ilmiah serta referensi buku atau jurnal yang sedikit dikuasai peneliti. Walaupun demikian peneliti berusaha untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini semaksimal mungkin agar data dan tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh. Universitas Sumatera Utara 28 BAB IV TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA

4.1. Deskripsi Wilayah Desa Urung Pane

Desa Urung Pane adalah merupakan suatu desa yang berada diwilayah Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan memiliki luas wilayah 2660 Ha atau ± 37,27 Km ² , kearah Timur dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Setia Janji dan sekitar ± 25 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Asahan dengan batas dan perincian sebagai berikut :  Sebelah Utara berbatas dengan Desa Sukadamai Barat Kecamatan Pulobandring  Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sei Silau Timur Kecamatan Buntu Pane  Sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanah Rakyat Kecamatan Pulobandring  Sebelah Barat berbatas dengan Desa Silau Maraja dan Desa Sei Silau Barat Tabel 1 Luas Setiap Dusun di Desa Urung Pane No NAMA DUSUN NAMA KEPALA DUSUN LUAS Ha 1. I BULUH CINA MAHMUDIN SINAGA 368 2. II KEDAI NANGKA HERMANTO SINAGA 493 3. III IHAT PANE RAMLAN SINAGA 441.75 4. IV SUMBER AGUNG NGADIRIN 180 5. V PONDOK KOPI SUMEDI 245 6. VI SUMBER AGUNG UTARA SURATMIN 220,25 7. VII DARI PANE ABD.AZAN MANURUNG 265,5 Sumber: Data Desa Urung Pane Tahun 2010 Belum ada data terbaru Universitas Sumatera Utara 29 Desa Urung Pane berada pada ketinggian antara ± 20 m – 22 m diatas permukaan laut terletak di jalur lalu lintas antara Kecamatan Buntu Pane dengan Kecamatan Setia Janji. Masyarakat yang bermukim di desa Urung Pane ini memiliki keragaman etnis dan latar belakang yang berbeda. Warga yang berasal dari suku Jawa mendominasi jumlah penduduk yang ada diwilayah ini. Dari data jumlah penduduk Desa Urung Pane, sekitar 67 merupakan suku Jawa. Mata pencaharian warga masyarakat desa Urung Pane begitu beragam. Mulai dari pedagang, pengusaha, petani, karyawan perkebunan tukang batu hingga yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Akan tetapi yang paling mendominasi mata pencahariannya adalah petani. Selain itu juga di desa Urung Pane ini terdapat lahan yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk kegiatan pertanian dan pemukiman. Secara rinci pemanfaatan lahan di desa Urung Pane dapat terlihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Luas Lahan menurut Peruntukkan di Desa Urung Pane Tahun 2010 No Peruntukkan Lahan Luas Presentase 1 Perkebunan Negara 488 Ha 18,3 2 Persawahan 110 Ha 4,13 3 Perkebunan Masyarakat 1.212 Ha 45,5 4 Perumahan Pemukiman 49 Ha 1,8 5 Perkantoran Sarana Sosial a.Kantor b.Puskesmas c.Mesjid 1,00 Ha 0,01 Ha 0,10 Ha 0,03 0,003 0,01 Universitas Sumatera Utara 30 d.Sekolah e.Lapangan Olahraga f.Pasar Desa g.Jalan Umum Jalan Dusun h.Saluran Irigasi i.Wakaf 10,00 Ha 3,00 Ha 0,04 Ha 3,00 Ha 2,00 Ha 1 Ha 0,037 0,011 0,001 0,080 0,070 0,020 TOTAL 2.660 Ha 100 Status kepemilikkan lahan di Desa Urung Pane terbagi dalam tiga bagian yaitu : 1. Milik rakyat : 1.371 Ha 2. Milik Desa : 0,06 Ha 3. Milik Pemerintah : 498 Ha

4.1.1. Kondisi Demografis a. Jumlah Penduduk

Dari data tahun 2010-2011, tercatat jumlah penduduk desa Urung Pane sebanyak 3.304 jiwa yang terdiri atas 1.670 jiwa laki-laki dan 1.565 jiwa perempuan. Jika dihitung berdasarkan jumlah kepala keluarga KK, desa Urung Pane dihuni oleh 996 Kepala Keluarga, yakni: Tabel 3 Jumlah Kepala Keluarga di desa Urung Pane No Nama Dusun Lk Pr

1. Dusun I

100 24 124 2. Dusun II 82 18 100

3. Dusun III

121 26 147 4. Dusun IV 223 39 262 5. Dusun V 34 - 34 6. Dusun VI 83 14 97

7. Dusun VII

108 24 132 Universitas Sumatera Utara 31 JUMLAH 751 245 996 Sumber: Data Desa Urung Pane Tahun 2010-2011Belum ada data terbaru

b. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk desa Urung Pane berdasarkan jenis kelamin dan agama terlihat pada tabel berikut: 3.304 37,27 × 1 jiwa Km ⁄ = 88 jiwa Km 1,7 ⁄ jiwa m 2 ⁄ Tabel 4 Komposisi Penduduk No Nama Dusun Jumlah Penduduk Agama Lk Pr Total Islam Protestan Katolik Hindu Budha

1. Dusun I