Nilai dan Norma Sosial Nilai sosial Social Value adalah suatu ide yang telah turun-temurun

19 melekat kuat dan bertahan lama. Karena diantara orang-orang yang melakukan hubungan tersebut mendapat keuntungan timbal balik dan tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Disini hubungan telah memenuhi unsur keadilan fairness diantara sesama individu Wafa, 2006:46. Coleman, dalam Wafa, 2006:60 menegaskan bahwa kelangsungan setiap transaksi sosial ditentukan adanya dan terjaganya trust amanah atau kepercayaan dari pihak-pihak yang terlibat. Artinya hubungan transaksi antara manusia sebagai individu maupun kelompok baik yang bersifat ekonomi maupun non-ekonomi hanya mungkin terjadi apabila ada kelanjutan trust atau rasa saling percaya dari pihak-pihak yang melakukan interaksi. Individu-individu yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi memungkinkan terciptanya organisasi-organisasi bisnis yang fleksibel yang mampu bersaing dalam ekonomi global.

2.2.3. Nilai dan Norma Sosial Nilai sosial Social Value adalah suatu ide yang telah turun-temurun

dianggap benar dan penting oleh anggota kelompok masyarakat Hasbullah, 2006. Setiap kehidupan sosial senantiasa ditandai dengan adanya aturan-aturan pokok yang mengatur prilaku anggota-anggota masyarakat yang terdapat di dalam lingkungan sosial tersebut. Dalam kehidupan manusia terdapat seperangkat pola hubungan tertata yang tidak disamai dengan mahluk lain. Pola-pola tersebut meliputi a segala sesuatu yang menjadi dasar-dasar tujuan kehidupan sosial ideal atas dasar pola-pola yang terbentuk di dalam realitas sosial tersebut. Sesuatu yang menjadi dasar tujuan kehidupan sosial tersebut merupakan awal lahirnya sistem nilai, yaitu sesuatu yang menjadi patokan di dalam kehidupan yang biasanya Universitas Sumatera Utara 20 menjadi tujuan kehidupan bersama, b Sesuatu yang menjadi pola-pola pedoman untuk mencapai tujuan dari kehidupan sosial, yang didalamnya terdapat seperangkat perintah dan larangan berikut sanksinya yang dinamakan sistem norma. Norma-norma sosial Social Norms akan sangat berperan dalam mengontrol bentuk-bentuk perilaku yang tumbuh dalam masyarakat. Menurut Hasbullah 2006, pengertian norma itu sendiri adalah sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh anggota masyarakat pada suatu entitas kelompok tertentu. Norma-norma ini terinstusionalisasi dan mengandung sanksi sosial yang dapat mencegah individu berbuat sesuatu yang menyimpang dari kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Aturan-aturan tersebut biasanya tidak tertulis, akan tetapi dipahami oleh setiap anggota masyarakatnya dan menentukan pola tingkah laku yang diharapkan dalam konteks hubungan sosial. Aturan-aturan kolektif itu misalnya menghormati orang lain, tidak mencurangi orang lain, kebersamaan dan lainnya. Apabila di dalam suatu komunitas masyarakat, asosiasi, group, atau kelompok, norma-norma tersebut tumbuh, dipertahankan dan kuat, maka akan memperkuat masyarakat itu sendiri. Inilah alasan mengapa norma-norma sosial merupakan salah satu unsur modal sosial yang akan merangsang keberlangsungan kohesifitas sosial yang hidup dan kuat. Universitas Sumatera Utara 21 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam mengumpulkan data lapangan, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2009:4 adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan menggunakan penelitian kualitatif peneliti akan memperoleh informasi atau data yang lebih mendalam mengenai Tradisi Rantangan Tonjokan sebagai Modal Sosial dikalangan Etnis Jawa di desa Urung Pane, Kabupaten Asahan Kisaran. Penelitian kualitatif digunakan untuk melihat individu secara utuh serta berusaha untuk menggambarkan fenomena yang terjadi Studi kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. Tergantung pada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja. Studi ini mengkonsentrasikan diri pada faktor-faktor khusus tertentu atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor dan kejadian. Tujuan dari penelitian kasus adalah untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial baik individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Sumadi Suryabrata, 2002: 22. Universitas Sumatera Utara 22

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Urung Pane Kabupaten Asahan, Kisaran. Alasan peneliti memilih daerah ini adalah dikarenakan daerah ini banyak masyarakatnya terutama masyarakat etnis jawa yang masih mengikuti atau menjalankan tradisi rantangan ketika akan mengadakan pesta, baik itu pesta pernikahan, sunnatan rasul ataupun mengayunkan anak. Dan karena penulis juga berada di lokasi tersebut. 3.3. Unit Analisis dan Informan Unit analisis adalah satuan yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian Arikunto, 1999:22. Adapun unit analisis dalam tradisi rantangan sebagai modal sosial yaitu masyarakat suku jawa yang masih menjalankan tradisi rantangan ketika akan mengadakan pesta, baik itu pesta pernikahan, sunattan rasul ataupun mengayunkan anak.

3.3.1 Informan

Informan adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian. Informan dianggap orang yang menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian Burhan Bungin 2008:108. Adapun orang-orang yang menjadi informan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis informan yaitu informan kunci dan informan biasa yang mendukung penelitian. Universitas Sumatera Utara 23 1. Informan kunci Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah masyarakat suku Jawa yang pernah pesta dan menjalankan tradisi rantangan serta pemuka adat suku Jawa. 2. Informan biasa Dalam penelitian ini yang menjadi informan biasa adalah masyarakat yang tinggal di sekitar desa Urung Pane Kabupaten Asahan, Kisaran.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian field research untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara:

1. Metode Observasi