Kandungan Kimia dalam Kulit Jeruk Manis

terdapat kloroplas ataupun kromoplas sehingga bagian ini berwarna putih. Bagian albedo mengandung banyak selulosa, hemiselulosa, lignin, senyawa pektat dan fenol. Albedo banyak mengandung senyawa flavon hesperiodes seperti hesperitin dan naringin serta senyawa-senyawa limonin yang lebih banyak dari flavedo maupun membran buah. Senyawa-senyawa tersebut menyebabkan timbulnya rasa pahit pada produk sari buah jeruk. Senyawa pektin dan enzim-enzim yang bekerja pada pektin, enzim oksidase dan peroksidase sebagian besar ada pada kulit bagian dalam Albrigo dan Carter, 1997.

2.2.1 Kandungan Kimia dalam Kulit Jeruk Manis

Kulit jeruk menghasilkan minyak atsiri yang sering digunakan sebagai aromatik dengan komposisi senyawanya adalah limonene, sitronelal, geraniol, linalol, α-pinen, mirsen, β-pinen, sabinen, geranil asetat, nonanal, geranial, βkariofilen, dan α-terpineol Indah, 2013. Kulit jeruk mengandung pektin dalam konsentrasi tinggi berkisar antara 15-25 dari berat kering dan terdapat senyawa limonene 94 dalam kulit jeruk. Pektin merupakan polimer dari asam D- galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan β-1,4 glikosidik. Sebagian gugus karboksil pada polimer pektin mengalami esterifikasi dengan metil metilasi menjadi gugusmetoksin. Senyawa ini disebut sebagai asam pektinat atau pektin. Asam pektinat ini bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk gel seperti yang terjadi pada pembuatan selai Nuris Dini, 2011. Kandungan pektin pada kulit jeruk bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena dapat membantu menurunkan kolesterol dan gula darah. Menurunkan kolesterol darah karena mempunyai kemampuan mengikat asam empedu, empedu terbuat dari kolesterol Universitas Sumatera Utara sehingga pengeluarannya dari tubuh dapat menurunkan kolesterol darah Almatsier, 2010. Kulit jeruk mengandung vitamin C yang lebih banyak dibandingkan didalam buahnya. Inositol banyak terdapat pada kulit buah, 70-83 kulit buah mengandung air, selain itu kulit jeruk juga mengandung carotenoid yang dapat memberikan warna kuning, orange, dan merah diantaranya xanthophyll, violaxanthin, lycopene. Pada waktu buah jeruk masak, klorofil sedikit demi sedikit menjadi hilang, carotenoid bertambah banyak sehingga warna berubah menjadi kuning, orange atau merah Pracaya, 2010. Kandungan nutrisi, vitamin dan mineral seperti vitamin C, protein, amino nitrogen, kalcium, magnesium, kalium, belerang paling tinggi justru di bagian kulit jeruk dibandingkan pada dagingnya atau sari buah jeruk. Sedangkan, kandungan lemak dan gula lebih rendah pada kulit jeruk. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Komposisi Buah Jeruk Manis Valencia dan Pusar NAVEL tiap 100 gram Kandungan Jeruk Manis Valencie Jeruk Manis Pusar Navel Kulit Daging Buah Sari Buah Kulit Daging Buah Sari Buah -Protein -Amino nitrogen van slyke -Lemak -Total zat padat yang larut -Gula Total gula Sakarosa Gula reduksi -Asam sitrat -Cairan abu -Abu -Calcium -Magnesium -Besi -Fosfor -Kalium -Natrium -Belerang -Vitamin C -Biotin -Carotenoid Beta-carotene Total carotenoid -Choline -Asam folat -Inositol -Niacin -Asam pantothenat -Pyridoxine -Riboflavin -Thiamin 1.50 280 230 15.690 7.550 1.990 5.560 290 72.520 780 161,0 22,2 0,80 20,8 212,0 3,0 21,0 136,5 0,0051 0,25 9,9 23,0 0,0118 257,0 0,888 0,490 0,176 0,091 0,12 1.130 60 300 13.060 9.100 4.410 4.690 750 85.230 480 36,7 11,5 0,77 21,8 173,0 1,3 11,5 39,5 0,0011 8 0,15 3,4 11,6 0,0041 6 204,0 0,491 0,276 0,065 0,033 0,13 1.000 60 290 12.590 9.720 4.730 4.990 1.020 87.110 340 9,5 11,3 0,33 19,5 163,0 0,7 8,5 43,5 0,0007 9 0,17 2,8 8,0 0,0029 159,0 0,376 0,207 0,057 0,027 0,10 1.560 170 200 19.930 10.180 860 9.320 250 75.090 650 163,0 1,9 0,59 15,9 163,00 1,9 15,6 222,0 0,0027 7 0,17 12,2 22,9 0,0087 185,0 0,665 0,303 0,102 0,095 0,09 1.220 60 100 13.290 9.370 4.330 5.040 760 85.100 430 42,5 10,1 0,40 21,2 175,0 0,7 9,2 57,1 0,0007 1 0,05 2,14 13,2 0,0033 9 187,0 0,477 0,221 0,049 0,045 0,10 1.000 50 110 12.960 10.380 5.210 5.170 960 86.890 400 10,5 9,3 0,19 17,8 176,0 0,6 6,6 59,3 0,00055 0,03 1,41 5,6 0,00187 156,0 0,429 0,187 0,048 0,034 0,10 Sumber : Reuther 1968 Universitas Sumatera Utara

2.3 Selai