analog atau lebih dikenal dengan model diagramatik adalah merupakan model yang menjelaskan perubahan keadaan sejalan dengan waktu. Model analog dapat
dipergunakan untuk menjabarkan hubungan kuantitatif antara sifat dan kelas-kelas yang berbeda melalui transformasi sifat menjadi analog. Contoh dari model
analog adalah pembuatan kurva untuk menjelaskan keterkaitan hubungan diantara dua hal yang berbeda akan tetapi mempunyai kedekatan dalam menjelaskan suatu
fenomena. Model simbolik atau lebih dikenal dengan model matematik merupakan pusat perhatian dalam pengembangan ilmu sistem dewasa ini.
Simulasi merupakan aktifitas yang memungkinkan penggunapengkaji dapat menarik suatu kesimpulan tentang perilaku dari suatu sistem melalui
pengkajian perilaku model yang telah dibuat berdasarkan hubungan sebab-akibat yang menggambarkan kondisi sistem yang sebenarnya Eriyatno, 2003. Lebih
jauh dikemukakan bahwa hasil simulasi lebih menunjukkan sesuatu yang besifat nyata yang lebih cenderung menunjukkan suatu perbandingan dari berbagai
alternatif untuk mencapai titik optimumnya. Hasil akhir dari simulasi pada umumnya berupa informasi dalam bentuk angka tentang kinerja sistem sehingga
belum dapat memberikan kebijakan kepada hubungan sebab akibat.
4.6.4 Teknik prospektif
Analisis prospektif merupakan salah satu teknik untuk menganalisis beragam strategi yang dapat terjadi dimasa depan berdasarkan kondisi yang ada
sekarang ini. Tujuan dari analisis prospektif ini adalah mempersiapkan strategi dibutuhkan perubahan di masa depan. Secara kebahasaan “La prospective”
berasal dari bahasa Perancis yang bila diterjemahkan kedalam bahasa inggris berarti a preactive dan proactive approach yang sepadan makna katanya dengan
kata foresight karena kata proactivity sangat jarang digunakan Goddet 1999 dalam Hardjomidjojo, 2004b sehingga bila dimaknai dalam bahasa Indonesia
dapat berarti “tinjauan ke masa depan”. Pendekatan prospektif ini menekankan pada proses evolusi jangka panjang sehingga waktu menjadi faktor yang sangat
utama dalam pengambilan sebuah keputusan. Hal inilah yang menyebabkan metoda ini bukan merupakan peramalan akan tetapi seperangkat skenario yang
disusun untuk mencapai tujuan jangka panjang. Analisis ini dapat digunakan
dengan menggunakan metode lokakarya yang terdiri dari 6 langkah atau tahapan perkerjaan;
1. Menerangkan tujuan dari studi 2. Identifikasi faktor faktor
3. Analisis pengaruh antar faktor 4. Membuat suatu keadaaan suatu faktor
5. Membangun skenario yang mungkin terjadi 6. Implikasi dari skenario yang diinginkan Harjomidjoyo, 2004
Tujuan dari pengembangan ekowisata seperti yang telah dinyatakan didalam bab 1 adalah merancang pengembangan ekowisata pada suaka margasatwa. Sehingga
tahapan prospektif dilakukan dengan: Tahap I. Identifikasi sistem
Tahap II. Menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku utama Tahap III. Mendefinisikan dan mendeskripsikan kemungkinan masa depan
a. Tahap 1 Identifikasi sistem . Dalam hal ini dilakukan identifikasi para pakar berdasarkan kemampuan
akademik, pengalaman serta kepentingan pakar dalam tujuan diinginkan. Setelah identifikasi pakar maka peneliti akan melakukan wawancara dengan para pakar,
yang dapat dilakukan dengan melalui wawancara langsung maupun dengan focus discussion group
. b.Tahap II
Dari hasil identifikasi dan pendefinisian faktor faktor yang menjadi bagian dari pengembangan sebuah kawasan ekowisata maka dilakukan analisis hubungan
keterkaitan antar satu faktor dengan faktor lainnya.
Tabel 12. Pedoman pengisian dari matriks keterkaitan antar faktor
SKOR KETERANGAN
Tidak berpengaruh 1
Berpengaruh kecil 2
Berpengaruh sedang 3
Berpengaruh sangat besar
Dimana pedoman pengisian dilakukan dengan pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah faktor X berpengaruh terhadap faktor Y ?
jika tidak = 0 , jika ya = menuju ke pertanyaan selanjutnya 2. Apakah Faktor X berpengaruh sangat kuat terhadap Y?
jika ya = 3, jika tidak = Menuju pertanyaan selanjutnya 3.Apakah pengaruhnya besar atau tidak ? jika ya= 2 , tidak =1
yang kemudian disajikan dalam Tabel 13.
Tabel 13. Matrik prospektif
DARI TERHADAP
FAKTOR Y1
FAKTOR Y2
FAKTOR Y3
FAKTOR Y4
FAKTOR Y5
FAKTOR Y6
Faktor x1 Faktor x2
Faktor x3 Faktor x4
Faktor x5 Faktor x6
Setelah dilakukan simulasi dengan menggunakan program prospektif
Harjomidjojo 2004. Maka didapatkan faktor faktor seperti pada Gambar 8.
Pengaruh
Ketergantungan
Gambar 8. Simulasi analisis prospektif
Untuk dapat menentukan skenario kondisi yang mungkin terjadi dimas depan maka terdapat dua kuadran yang merupakan faktor penting yaitu pada
kuadran I dan kuadran ke II yang merupakan faktor- faktor yang mempunyai
Kuadran II Faktor Penghubung
STAKES
Kuadran IV Faktor Bebas
UNUSED Kuadran III
Faktor Terikat OUTPUT
Kuadran I Faktor Penentu
INPUT
pengaruh tinggi dan ketergant ungan rendah sehingga berpengaruh yang sangat besar terhadap keseluruhan sistem yang akan dikembangkan, sedangan faktor
yang terdapat pada kuadran ke III merupakan faktor yang akan menjadi penentu output dari sistem yang akan dikembangkan. Sementara faktor yang terdapat
dikuadran ke IV merupakan faktor yang mempunyai pengaruh dan ketergantungan yang sangat kecil dalam sistem yang akan dikembangkan.
c. Tahap III . Dilakukan pengembangan skenario dengan melakukan pendefinisian
asumsi dan batasan faktor untuk dapat menentukan skenario yang mereka inginkan dalam pengembangan kawasan tersebut. Skenario yang dikembangkan
dapat dilakukan mulai dari yang optimis, hingga skenario pesimis
4.6.5 Analisis keruangan