Verifikasi Model pengembangan ekowisata

Keterangan; TKURSI = jumlah kursi per restorant unit RETS = Rasio pekerja per kursi orang per kursi. 6. Kawasan konservasi Kebutuhan polisi hutan untuk kawasan tergantung pada luasan kawasan dan jumlah tenaga kerja per ha akan tetapi dengan keterbatasan pemerintah untuk dapat menggaji pegawai negeri maka jumlah polisi hutan-PPNS yang berada dikawasan adalah sebesar 4 orang pegawai.

5.5 Verifikasi Model pengembangan ekowisata

Verifikasi model akan dilakukan dengan 2 tahapan yaitu dengan melakukan struktur verifikasi test dan perilaku model. Struktur validitas model merupakan faktor yang paling penting dalam model sistem dinamik karena dalam setiap langkah model harus mengetahui bagaimana struktur model tersebut dibentuk. sehingga didapatkan perilaku model yang mirip dengan kenyataan yang ada. Hal ini dapat dicapai jika model tersebut mempunyai struktur dan komponen pendukungnya sesuai dengan kondisi sebenarnya. Model matematis ditinjau kembali untuk melihat relasi yang sebenarnya, apakah komponen komponen dalam model tersebut telah digambarkan nyata dalam kondisi sebenarnya , sehingga model benar benar dapat di pergunakan dan memudahkan oleh pengambil keputusan. Untuk itu maka verifikasi struktur Model Pengembangan Ekowisata didasarkan atas logika keterangan setiap kenaikan jumlah wisatawan akan meningkatkan pendapatan, disamping akan meningkatkan kebutuhan tenaga kerja. Relasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 15 dan Gambar 16. Simulasi Model 5000 10000 15000 20000 25000 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 20 13 20 14 20 15 20 16 20 17 20 18 20 19 20 20 20 21 20 22 20 23 20 24 20 25 20 26 20 27 20 28 20 29 20 30 20 31 20 32 20 33 20 34 20 35 20 36 20 37 20 38 20 39 20 40 20 41 20 42 20 43 20 44 20 45 20 46 20 47 20 48 20 49 tahun wisatawan 5000000000 10000000000 15000000000 20000000000 25000000000 30000000000 35000000000 40000000000 45000000000 rupiah wisatawan pendapatan Gambar 15. Hubungan antara jumlah wisatawan mancanegara dan pendapatan simulasi model 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 20 00 20 02 20 04 20 06 2008 20 10 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 tahun jumlah orang wisatawan tenaga kerja Gambar 16. Hubungan antara jumlah wisatawan dan tenaga kerja Berdasarkan grafik diatas memperlihatkan kesesuaian antara peningkatan jumlah wisatawan dengan peningkatan faktor pendapatan dan penggunaan tenaga kerja karenanya dapat dikatakan bahwa model mewakili meknisme kerja sistem.

VI. KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN EKOWISATA

Pada bab ini akan dijabarkan berbagai kriteria dan indikator yang akan dipergunakan dalam pengembangan ekowisata. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kriteria ekowisata yang mempengaruhi pengembangan kawasan termasuk menghitung daya dukung wisata khususnya pada kawasan wisata Mampie- lampoko. Kriteria ekowisata yang akan dievaluasi merupakan penjabaran dari RENSTRA ekowisata nasional diantaranya aspek: perlindungan terhadap kelestarian lingkungan dan budaya setempat; dampak negatif minimum; konstribusi ekonomi lokal; pamberdayaan masyarakat termasuk pendidikan dan penelitian; serta potensi pasar wisata. Untuk dapat menjabarkan kriteria kunci tersebut, maka kondisi eksisting kawasan sebagai kondisi awal dari kawasan T yang merupakan titik awal benchmark bagi pengembangan kawasan selanjutnya. Sehingga dapat dijadikan standar evaluatif bagi konsistensi pengembangan wisata ke depan. Adapun analisis dari masing masing kriteria tersebut sebagai berikut:

6.1 Kelestarian Sumber Daya Alam dan Budaya

Keunikan dan kelestarian kawasan menjadi salah satu faktor yang mempunyai nilai penting dalam pengembangan kawasan suaka margasatwa Mampie lampoko. Jabaran indikator mengenai upaya untuk menjaga kelestarian kawasan tersebut dapat dilihat dengan memetakan kondisi fisik- kimia, biologis, sosial-budaya dan persepsi pengunjung mengenai keunikan budaya serta mengukur daya dukung wisata tourism carrying capacity.

6.1.1 Kondisi fisik– kimia

Berdasarkan parameter fisik dari perairan, maka kondisi perairan masih sangat baik sesuai baku mutu lingkungan Kep.Men LH no. 51 tahun 2004. Hal ini ditandai dengan tranmisi sinar yang masih mencapai 10 meter dengan nilai lebih dari 61 . Sedangkan tingkat kekeruhan pada daerah karang dan pulau masih sangat kecil yaitu sekitar 5 NTU. Sedangan kondisi suhu rata rata sekitar 27-28 C dengan salinitas rata rata ± 34 PSU. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 23.