Indikator Ekonomi Untuk Melihat Pertumbuhan Wilayah

2.1.2. Indikator Ekonomi Untuk Melihat Pertumbuhan Wilayah

BPS 2003 menjelaskan bahwa salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Pada dasarnya PDRB merupakan jumlah nilai tambah value added yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Perhitungan PDRB menggunakan dua macam harga, yaitu PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu waktu tertentu sebagai tahun dasar. Besar kecilnya PDRB yang dapat dihasilkan oleh suatu wilayahdaerah dipengaruhi oleh besarnya sumber daya alam yang telah dimanfaatkan dan macamnya, jumlah dan mutu sumber daya manusia, kebijaksanaan pemerintah, letak geografis, serta tersedianya sarana dan prasarana. Dalam menghitung pendapatan regional, seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektorlapangan usaha yang melakukan usahanya disuatu wilayah dihitung tanpa memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi. Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan penghitungan, diantaranya : 1. Pendekatan Produksi PDRB merupakan jumlah barang dan jasa terakhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi didalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Unit-unit produksi dimaksud secara garis besar dipilah-pilah menjadi 9 sektor, yaitu : 1 sektor pertanian; 2 sektor pertambangan dan penggalian; 3 sektor industri pengolahan; 4 sektor listrik, gas dan air bersih; 5 sektor konstruksibangunan; 6 sektor perdagangan, hotel dan restoran; 7 sektor pengangkutan dan komunikasi; 8 sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; 9 sektor jasa-jasa. 2. Pendekatan Pendapatan PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi disuatu wilayah dalam jangka waktu setahun. Balas jasa produksi dimaksud meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semuanya dihitung sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. 3. Pendekatan Pengeluaran PDRB adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir, meliputi 1 pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari keuntungan; 2 pembentukan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok; 3 pengeluaran konsumsi pemerintah; 4 ekspor nettto yaitu ekspor dikurangi impor dalam jangka waktu setahun. PDRB dari suatu daerahwilayah lebih menunjukkan pada besaran produksi suatu daerah, bukan pendapatan yang sebenarnya diterima oleh penduduk di daerah yang bersangkutan. Walaupun demikian PDRB merupakan data yang paling representatif dalam menunjukkan pendapatan dibandingkan dengan data-data yang lainnya. Pada penelitian ini, data PDRB inilah yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi kabupatenkota di Propinsi Jawa Barat, data yang digunakan yaitu data PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993 dari masing-masing kabupatenkota yang terdapat di Propinsi Jawa Barat.

2.1.3. Pemekaran Wilayah