IV. GAMBARAN UMUM
Jawa Barat merupakan propinsi yang dibentuk pertama kali di wilayah Indonesia staatblad Nomor: 378. Propinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan
Undang Undang No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Propinsi Jawa Barat. Ditetapkannya Undang Undang No. 23 Tahun 2000, wilayah Banten resmi
ditetapkan menjadi Propinsi Banten. Pada tahun 2002 Jawa Barat terdiri dari 16 Daerah Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya,
Purwakarta, Karawang, dan Bekasi, 9 Daerah Kota Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Depok, Bekasi, Tasikmalaya, Cimahi, dan Banjar, 535 Kecamatan,
1.724 Kelurahan, dan 3.939 Desa BPS, 2003.
4.1. Geografi
Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak diantara 5°5-7º50 LS dan 104º48-108°48. Batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Laut
Jawa bagian barat dan DKI Jakarta di utara, sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah, antara Samudera Indonesia di selatan dan Selat Sunda di
barat. Jawa Barat terdiri dari daratan dan pulau-pulau kecil 48 pulau di Samudera Indonesia, 4 pulau di Laut Jawa, 14 pulau di Teluk Banten dan 20 pulau di Selat
Sunda. Luas wilayah Jawa Barat 44.354.61 Km² atau 4.435.461 Ha BPS, 2004. Letak geografis yang startegis ini merupakan keuntungan bagi daerah Jawa
Barat terutama dari segi komunikasi perhubungan. Kawasan utara merupakan
daerah dataran rendah, sedangkan kawasan selatan berbukit-bukit dengan sedikit pantai serta dataran tinggi bergunung-gunung di kawasan tengah BPS, 2004.
4.2. Topografi
Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari kepulauan gunung api aktif dan tidak aktif yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga
ujung utara Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m diatas permukaan laut,
wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100-1.500 m di atas permukaan laut, wilayah dataran luas di utara dengan ketinggian 0-10 m di atas
permukaan laut, dan wilayah aliran sungai BPS, 2004. Lahan di Jawa Barat cukup subur karena mengandung endapan vulkanis
serta banyaknya aliran sungai. Tidak mengherankan jika sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian, dan Jawa Barat ditetapkan sebagai lumbung
pangan nasional BPS, 2004.
4.3. Populasi
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk SP tahun 2000 jumlah penduduk Jawa Barat setelah Banten terpisah berjumlah 35,72 juta jiwa. Pada tahun 2002
meningkat menjadi 36,9 juta jiwa. Penduduk terbanyak ada di kabupaten Bandung yaitu 4,3 juta diikuti oleh Kabupaten Bogor 3,6 juta jiwa, sedangkan Kota
Sukabumi memiliki penduduk paling sedikit sebanyak 0,26 juta jiwa. Kepadatan penduduk di tahun 2002 mencapai 3.012 jiwa per Km². Sedangkan laju
pertumbuhan penduduk selama dasawarsa 1990-2000 mencapai angka 2,17 persen BPS, 2004.
4.4. Perekonomian