dengan penelitian Irawan 1994 yaitu hanya menganalisis pertumbuhan sektor- sektor ekonomi atau pertumbuhan wilayah dalam satu kurun waktu tertentu.
Penelitian Dodi Darojat 2004 terletak pada alat analisis yang digunakan, sedangkan untuk penelitian Doni Setiawan 2004 yaitu perbedaan pada objek
penelitian dan kurun waktunya. Penelitian ini menggunakan Propinsi Jawa Barat sebagai objeknya, pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dan pertumbuhan wilayah
dianalisis pada dua kurun waktu, yaitu sebelum adanya pemekaran wilayah periode 1995-1997 dan periode setelah adanya pemekaran wilayah yaitu periode
2000-2004.
2.3. Kerangka Pemikiran
Teoritis Analisis
Shift Share
Analisis Shift Share pertama kali diperkenalkan oleh Perloff et all pada tahun 1960. Pada awalnya, analisis Shift Share digunakan untuk
mengidentifikasikan sumber pertumbuhan ekonomi wilayah di Amerika Serikat. Selain itu, analisis Shift Share dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi
pertumbuhan sektor-sektorwilayah yang lamban di Indonesia dan Amerika Serikat. Manfaat lain dari analisis Shift Share dapat menduga dampak kebijakan
wilayah ketenagakerjaan. Analisis Shift Share merupakan suatu analisis mengenai perubahan
berbagai indikator kegiatan ekonomi, seperti produksi dan kesempatan kerja pada dua titik waktu di suatu wilayah. Analisis Shift Share memiliki tiga kegunaan,
yaitu untuk melihat perkembangan : 1 sektor perekonomian di suatu wilayah
terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih luas, 2 sektor-sektor perekonomian jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, dan
3 suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat membandingkan besarnya aktivitas suatu sektor pada wilayah tertentu dan
perkembangan wilayah. Dengan demikian, dapat ditunjukkan adanya Shift pergeseran hasil pembangunan perekonomian daerah, bila daerah itu
memperoleh kemajuan sesuai kedudukannya dalam perekonomian nasional. Selain itu, analisis Shift Share juga dapat digunakan untuk
membandingkan laju pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya dan
mengamati penyimpangan-penyimpangan dari perbandingan tersebut. Bila penyimpangannya bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa sektor ekonomi
dalam wilayah tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Analisis Shift Share menunjukkan bahwa perubahan sektor i pada wilayah
j dipengaruhi oleh tiga komponen pertumbuhan wilayah. Ketiga komponen
pertumbuhan wilayah yang dimaksud adalah Komponen Pertumbuhan Regional PR, Komponen Pertumbuhan Proporsional PP dan Komponen Pertumbuhan
Pangsa Wilayah PPW. Berdasarkan tiga komponen pertumbuhan wilayah tersebut dapat ditentukan dan diidentifikasikan perkembangan suatu sektor
ekonomi pada suatu wilayah. Apabila PP + PPW ≥ 0, maka dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan sektor ke i di wilayah ke j termasuk kedalam kelompok progresif maju. Sementara itu, PP + PPW
≤ 0 menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ke i pada wilayah ke j tergolong pertumbuhannya lamban.
Secara skematik model analisis Shift Share disajikan sebagai berikut :
Sumber : Budiharsono, 2001.
Gambar 2.1. Model Analisis Shift Share Kemampuan teknik analisis Shift Share untuk memberikan dua indikator
positif yang berarti bahwa suatu wilayah mengadakan spesialisasi di sektor-sektor yang berkembang secara nasional dan bahwa sektor-sektor dari perekonomian
wilayah telah berkembang lebih cepat dari rata-rata nasional untuk sektor-sektor itu, tidaklah lepas dari kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan dari analisis
Shift Share adalah :
1. Analisis Shift Share tidak lebih dari pada suatu teknik pengukuran atau
prosedur baku untuk mengurangi pertumbuhan suatu variabel wilayah menjadi komponen-komponen. Persamaaan Shift Share hanyalah identity equation dan
tidak mempunyai implikasi-implikasi keprilakuan. Metode Shift Share tidak untuk menjelaskan mengapa, misalnya, pengaruh keunggulan kompetitif
Komponen Pertumbuhan Regional
Komponen Pertumbuhan Pangsa
Wilayah Komponen
Pertumbuhan Proporsional
Wilayah ke j sektor ke i
Maju PP + PPW 0
Wilayah ke j sektor ke i
Lamban PP + PPW 0
adalah positif dibeberapa wilayah, tetapi negatif di daerah-daerah lain. Metode Shift Share
merupakan teknik pengukuran yang mencerminkan suatu sistem penghitungan semata dan tidak analitik.
2. Komponen pertumbuhan regional secara implisit mengemukakan bahwa laju
pertumbuhan suatu wilayah hendaknya tumbuh pada laju regional tanpa memperhatikan sebab-sebab laju pertumbuhan wilayah.
3. Kedua komponen pertumbuhan wilayah PP dan PPW berkaitan dengan hal-
hal yang sama seperti perubahan penawaran dan permintaan, perubahan teknologi dan perubahan lokasi, sehingga tidak dapat berkembang dengan
baik. 4.
Teknik analisis Shift Share secara implisit mengambil asumsi bahwa semua barang dijual secara nasional, padahal tidak semua demikian. Bila pasar suatu
wilayah bersifat lokal maka barang itu tidak dapat bersaing dengan wilayah- wilayah lain yang menghasilkan barang yang sama, sehingga tidak
mempengaruhi permintaan agregat.
2.4. Kerangka Pemikiran Operasional