Tempat dan Waktu Penelitian Prosedur Percobaan Persiapan Inokulan
34
Tabel 4.4 Dua puluh lima isolat rizobakteri yang menunjukkan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman dan kandungan klorofil daun sorgum manis
Berdasarkan analisis korelasi antara parameter tinggi tanaman dan kandungan klorofil didapatkan bahwa korelasi antara tinggi tanaman dan kandungan klorofil
nyata pada level 0.01 0.973. Sementara itu, berdasarkan analisis regresi diperoleh bahwa tinggi tanaman secara nyata mempengaruhi kandungan klorofil sebesar
95.5, sedangkan sisanya yaitu 0.5 dipengaruhi oleh faktor lain.
Karakterisasi FMA dan Rizobakteri
Sepuluh FMA yang menunjukkan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman dan kandungan klorofil
daun tanaman sorgum manis selanjutnya diuji kemampuannya dalam mengkolonisasi perakaran tanaman sorgum manis Tabel
Kode Isolat Asal Isolat
Tinggi Tanaman cm
Indeks Kandungan Klorofil
KONTROL -
72.40 ± 2.26
17.00 ± 1.41
BR98 Sorgum
84.00 ± 5.66
24.30 ± 3.54
LR74 Sorgum
86.25 ± 0.35
16.50 ± 0.71
MR114 Sorgum
86.45 ± 0.64
18.40 ± 2.12
LL118 Jagung
87.00 ± 2.83
23.60 ± 1.41
ML59 Jagung
87.50 ± 2.12
24.00 ± 1.41
SL62 Jagung
88.50 ± 0.71
25.70 ± 2.12
ML29 Jagung
90.50 ± 0.71
21.50 ± 2.12
MDL68 Jagung
90.75 ± 1.06
24.00 ± 0.00
SL67 Jagung
91.50 ± 0.71
23.90 ± 0.00
MDR115 Sorgum
91.75 ± 1.06
24.80 ± 0.14
JL57 Jagung
93.00 ± 1.41
25.89 ± 0.13
SL31 Jagung
93.50 ± 0.71
26.35 ± 0.49
JL53 Jagung
94.00 ± 1.41
26.57 ± 0.47
JR77 Sorgum
94.00 ± 1.41
26.79 ± 0.27
BL116 Jagung
94.75 ± 1.06
30.90 ± 0.71
ML14 Jagung
95.50 ± 4.95
23.90 ± 0.00
SL19 Jagung
95.50 ± 3.54
25.80 ± 0.00
SL15 Jagung
95.25 ± 0.35
30.80 ± 0.71
MDR113 Sorgum
95.25 ± 0.35
31.68 ± 0.04
JL41 Jagung
96.25 ± 0.35
34.30 ± 1.41
SL66 Jagung
96.75 ± 0.35
36.20 ± 1.41
LL37 Jagung
98.50 ± 0.71
35.40 ± 1.14
SL64 Jagung
100.00 ± 0.00
40.00 ± 0.71
JR80 Sorgum
103.50 ± 2.12
42.00 ± 2.12
LR73 Sorgum
105.00 ± 2.83
43.40 ± 1.41
35 4.5. Kemampuan kolonisasi tiap isolat diukur dengan menghitung derajat
kolonisasi mikoriza. Tabel 4.5 Derajat kolonisasi 10 isolat FMA pada perakaran sorgum manis
Kode Isolat Asal Isolat
Derajat Kolonisasi
MK19 Sorgum
45.76 ±
2.98 MDK33
Sorgum 29.27
± 1.78
MDL1 Jagung
25.80 ±
1.67 JJM16
Jagung 13.79
± 1.09
LJM17 Jagung
36.73 ±
2.56 MDN13
Sorgum 54.17
± 3.45
MN7 Sorgum
12.82 ±
1.54 MK21
Sorgum 17.02
± 1.64
MDL38 Jagung
40.00 ±
3.77 MDL40
Jagung 46.93
± 3.79
Berdasarkan penghitungan, yang menunjukkan derajat kolonisasi mikoriza pada perakaran sorgum manis tertinggi adalah isolat MDN13 dengan derajat
kolonisasi 54.17. Sementara itu, isolat MDL40 dan MDL38 berada pada urutan kedua dan keempat dengan nilai derajat kolonisasi 46.93 dan 40.00 secara
berurutan. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa nilai derajat kolonisasi mikoriza tidak selalu sebanding dengan kemampuan isolat tersebut dalam
meningkatkan pertumbuhan dan kandungan klorofil daun tanaman sorgum manis.
Sebanyak 25 isolat rizobakteri yang menunjukkan tinggi tanaman dan kandungan klorofil daun tanaman sorgum manis
terbesar selanjutnya
dikarakterisasi secara morfologi dan biokimia Tabel 4.6 serta kemampuannya dalam menambat N
2
, melarutkan fosfat dan menghasilkan fitohormon Tabel 4.7. Setiap rizobakteri memiliki kemampuan yang bervariasi dalam menambat
N
2
, melarutkan fosfat dan menghasilkan fitohormon IAA, GA dan sitokinin. Isolat-isolat rizobakteri dapat menambat N
2
dengan konsentrasi antara 9.33 nmol h
-1
mL
-1
hingga 337.51 nmol h
-1
mL
-1
yang diukur pada hari ke lima masa inkubasi. Nilai penambatan N
2
tertinggi dihasilkan oleh isolat SL66 yaitu 337.51 nmol h
-1
mL
-1
. Sementara itu, nilai pelarutan fosfat tertinggi dihasilkan oleh isolat SL64 dengan konsentrasi 67.32 µmol mL
-1
Tabel 4.7. Sebanyak 24 isolat dapat menghasilkan fitohormon IAA, 21 isolat
menghasilkan fitohormon GA dan hanya 8 isolat yang dapat menghasilkan fitohormon sitokinin. Konsentrasi IAA, GA dan sitokinin yang dihasilkan oleh tiap
isolat sangat bervariasi. Konsentrasi IAA yang tertinggi dihasilkan oleh isolat LR73 dengan konsentrasi 52.47 µg mL
-1
, sedangkan isolat ML14 dan LR73 secara berurutan dapat menghasilkan GA tertinggi dengan konsentrasi 257.69 µg mL
-1
dan 215 µg mL
-1
secara berurutan dibandingkan dengan isolat yang lain. Sementara itu,