Tujuan Penelitian Peranan Fungi Mikoriza Arbuskular dan Rizobakteri dalam Meningkatkan Produksi Gula dan Efisiensi Penyerapan Hara Sorgum Manis (Sorghum bicolor L Moench)
9 Sorgum manis memiliki daya adaptasi luas mulai dari dataran rendah, sedang
sampai dataran tinggi. Sorgum manis dikenal sebagai tanaman yang tahan tumbuh pada kondisi kekeringan. Permukaan daun sorgum manis yang mengandung lapisan
lilin dan sistem perakaran yang ekstensif dan dalam cenderung membuat tanaman tersebut efisien dalam penyerapan dan pemanfaatan air Baheshti dan Fard 2010;
Tingting et al. 2010; Unlu dan Steduto 2000; Wang et al. 2014. Disamping itu, sorgum manis memiliki sifat tahan terhadap kadar garam tinggi Almodares et al.
2008; Netondo et al. 2004 dan keracunan aluminium Baligar et al. 1993; Janssen et al. 2010.
Seiring dengan program yang dicanangkan pemerintah mengenai pencarian dan pengembangan sumber energi baru dan terbarukan, maka pada tahun 2007,
Perhutani Jawa Tengah telah mulai melakukan penanaman 4000 ha sorgum manis sebagai bagian dari program alokasi 78000 ha lahan untuk tanaman penghasil
bioenergi www.inaplas.org. Sementara itu, Departemen Pertanian menargetkan pengembangan sorgum manis pada tahun 2007 sebanyak 57000 ton dengan luas
lahan 19000 ha dan pada tahun 2009 menargetkan terjadi peningkatan produksi sebanyak 75000 ton. Pada bulan Juni 2008, tim pengembangan Bahan Bakar Nabati
BBN melaporkan telah dilakukan pengembangan 20 ha lahan budidaya sorgum manis sebagai langkah awal dari program budidaya tanaman bioenergi
www.detikfinance.com. Dengan demikian, pengembangan bididaya tanaman sorgum manis ke depan akan makin terus ditingkatkan seiring kebutuhan akan
sumber bahan bakar nabati yang akan terus berkembang.
Gambar 2.1 Sorgum manis Sorghum bicolor L. Moench