Tujuan Penelitian Hipotesis Konsep Keselarasan

24 pada kondisi tanpa dan dengan pencucian. Berdasarkan data dan informasi dari percobaan rumah kaca dipilih sumber N beserta pengaturan aplikasinya yang menghasilkan keselarasan dengan pertumbuhan jagung untuk digunakan pada percobaan lapangan. Pada percobaan lapangan dihasilkan data respon tanaman jagung dan kadar N ammonium dan nitrat pada lapisan 0-20 cm dan 20-40 cm pada tanah yang diberi sumber N beserta pengaturan aplikasinya terpilih dari percobaan rumah kaca. Berdasarkan data dan informasi dari percobaan lapangan disusun rekomendasi sumber N beserta pengaturan aplikasinya yang paling tepat pada kondisi tanah dan iklim yang identik dengan percobaan ini.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan : 1. Menentukan sumber N dan pengaturan aplikasinya yang memiliki pola penyediaan N selaras dengan model pola serapan N jagung. 2. Menentukan sumber N dan pengaturan aplikasinya yang menghasilkan keselarasan penyediaan N dengan pertumbuhan jagung pada kondisi tanpa dan dengan pencucian. 3. Menentukan sumber N dan pengaturan aplikasinya yang menghasilkan pertum- buhan dan produksi jagung optimal dengan pencucian N rendah.

1.4. Hipotesis

Hasil deduksi dari masalah yang diuraikan di atas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Kombinasi Urea dan bahan organik kualitas tinggi yang diaplikasi terpisah memiliki pola penyediaan N selaras dengan model pola serapan N jagung. 2. Kombinasi Urea dan bahan organik kualitas tinggi yang diaplikasi terpisah pada kondisi tanpa pencucian, dan bahan organik kualitas tinggi yang diaplikasi terpisah pada kondisi dengan pencucian memiliki pola penyediaan N selaras dengan pertumbuhan jagung. 3. Kombinasi Urea dan bahan organik kualitas tinggi yang diaplikasi terpisah menghasilkan pertumbuhan dan produksi jagung optimal dengan pencucian N rendah. 25 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Keselarasan

Pengertian keselarasan yang digunakan dalam program Tropical Soil Biology and Fertility TSBF adalah bahwa pelepasan hara dari input di atas permukaan tanah dan akar dapat diselaraskan dengan permintaan pertumbuhan tanaman Swift, 1984. Dengan demikian, keselarasan berarti bahwa laju pelepasan hara ke dalam bentuk tersedia bagi tanaman mempunyai kemiripan dengan laju hara tersebut diperlukan tanaman. Dalam kasus N, pola waktu pengambilan yang ada secara erat berkaitan dengan pola pertumbuhan tanaman. Selain itu juga terdapat pola waktu pelepasan N dari tanah dan residu organik yang mengalami dekomposisi. Jika pola permintaan tanaman dan pola pelepasan mirip, maka tercapai keselarasan Myers et al. 1994. Kondisi tidak selaras dapat terjadi bila unsur hara dilepaskan atau ditambahkan ke tanah selama periode permintaan tanaman terbatas, atau bila dilepaskan pada laju yang melebihi pengambilan atau lebih lambat daripada kebutuhan tanaman Myers et al . 1994. Menurut Murphy et al. 2004 ketidakselarasan dicirikan oleh i akumulasi N tersedia dalam tanah yang melebihi permintaan tanaman saat ini dan mikroba, pada waktu mana pool N tersebut adalah subjek terhadap proses kehilangan N, ii ketersediaan N yang tidak mencukupi ketika permintaan tanaman tinggi. Suatu situasi yang tidak selaras dapat dibuat selaras dengan pengaplikasian bahan yang mengimobilisasi N selama bera atau pertumbuhan tanaman awal, dan kemudian melepaskannya ketika permintaan tanaman lebih tinggi. Sebaliknya, bahan kaya unsur hara dapat melepaskan N lebih cepat dari permintaan tanaman, dan situasi dapat menjadi kurang selaras Myers et al., 1994. Keselarasan terutama diterapkan pada unsur hara di mana pendauran melalui bahan organik tanah adalah penting, terutama N, P dan S. Karena pendauran meliputi proses konversi unsur hara tersebut ke dalam bentuk tidak tersedia imobilisasi dan pelepasannya ke dalam bentuk tersedia bagi tanaman mineralisasi, sehingga terdapat kemungkinan bahwa pengelolaan dapat meningkatkan atau menghambat penyediaan unsur hara bagi tanaman. Keselarasan penyediaan N dengan permintaan tanaman ditentukan oleh tiga kelompok faktor utama yaitu: i penyediaan N dari input organik dan anorganik yang 26 ditambahkan, ii permintaan tanaman, dan iii faktor pengelolaan Myers et al., 1994.

2.2. Penyediaan N dari Input yang Ditambahkan