38
4.3.2. Metode Persiapan tanah, pupuk hijau dan pasir kuarsa.
Contoh tanah permukaan diambil sampai kedalaman lapisan olah 15–20 cm, langsung dikeringudarakan,
ditumbuk dan diayak hingga lolos saringan 5 mm. Pupuk hijau yang digunakan adalah Glirisidia dan Flemingia. Pupuk hijau dikeringkan, dihaluskan kemudian diayak
hingga lolos saringan 0,5 mm. Pasir kuarsa lolos saringan 16 mesh dicuci kemudian dikeringkan.
Penentuan Pola Penyediaan N. Untuk mengetahui pola penyediaan N dari
pupuk hijau Flemingia, Glirisidia, Urea dan kombinasinya yang diaplikasi sekaligus atau dipisah telah dilakukan percobaan laboratorium mengikuti teknik pencucian-
inkubasi Stanford dan Smith 1972. Untuk melakukan proses pencucian-inkubasi digunakan tabung pencucian yang dilengkapi kasa dan bantalan glass wool,
selanjutnya dihubungkan dengan vacumflask menggunakan corong PVC, tabung kaca dan penutup karet Gambar 3.
Bantalan glass wool
Pipa PVC Tanah, pasir kuarsa dan
pupuk N sesuai perlakuan Kasa plastik dan glass wool
Corong PVC + pipa kaca dan
alas karet
Penutup karet Dihubungkan ke alat vakum
Vacumflask Pipa kaca
Gambar 3. Skema peralatan percobaan pencucian-inkubasi Lima puluh gram tanah dengan pupuk hijau sesuai perlakuan Tabel 1 ditambah
50 gram pasir kuarsa dilembabkan dengan air destilasi, dicampur merata, dan
39 ditransfer ke tabung pencucian. Penambahan Urea sesuai perlakuan dilakukan setelah
pencucian pertama. Nitrogen yang ditambahkan ditentukan berdasarkan kadar N mineral di dalam tanah, yang jumlahnya 86,5 kg ha
-1
. Takaran pupuk hijau dan Urea ditentukan berdasarkan kadar N masing-masing pupuk hijau dan Urea yang ditam-
bahkan dan efisiensinya. Bantalan glass wool berketebalan 1 cm ditempatkan di atas tanah untuk mencegah pemercikan tanah ketika larutan ditumpahkan ke dalam tabung.
Empat belas perlakuan 13 perlakuan sumber N beserta pengaturan aplikasinya dan satu kontrol diulang tiga kali dan disusun dalam rancangan acak lengkap.
Tabel 1. Perlakuan dan simbolnya yang digunakan dalam penelitian No.
P e r l a k u a n Simbol
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
Tanpa pemberian pupuk N kontrol Pupuk hijau Flemingia 100 daun diberikan sekaligus saat
inkubasi. Pupuk hijau Flemingia 65 daun dan 35 batang diberikan
sekaligus saat inkubasi. Pupuk hijau Flemingia 50 daun dan 50 batang diberikan
sekaligus saat inkubasi. Pupuk hijau Glirisidia 100 daun diberikan sekaligus saat
inkubasi. Pupuk hijau Glirisidia 85 daun dan 15 batang diberikan
sekaligus saat inkubasi. Pupuk hijau Glirisidia 70 daun dan 30 batang diberikan
sekaligus saat inkubasi. Flemingia 100 daun dan glirisidia 100 daun diberikan
sekaligus saat inkubasi. Flemingia 100 daun saat inkubasi dan Glirisidia 100
daun 3 minggu setelah inkubasi. Glirisidia 100 daun saat inkubasitanam dan Glirisidia
100 daun 3 minggu setelah inkubasitanam. Glirisidia 100 daun saat inkubasitanam dan Urea 3
minggu setelah inkubasitanam. Urea dan Glirisidia 100 daun saat inkubasitanam .
Urea saat inkubasitanam dan Glirisidia 100 daun 3 minggu setelah inkubasitanam
Urea saat inkubasitanamdan Urea 3 minggu setelah inkubasi tanam.
0N F1
F2 F3
G1 G2
G3 F1
o
G1
o
F1
o
G1
3
G1
o
G1
3
G1
o
U
3
U
o
G1
o
U
o
G1
3
U
o
U
3
Keterangan: Pemisahan pemberian sumber N terdiri dari saat tanam 20 dan pada 3 minggu setelah inkubasi 80 dari takaran N yang digunakan. : Berlaku untuk percobaan rumah kaca dan lapang.
Nitrogen mineral yang awalnya sudah ada dihilangkan melalui pencucian pencucian I dengan 100 ml CaCl
2
0,01 M dalam penambahan 10 ml, diikuti dengan penambahan 25 ml larutan hara bebas N CaSO
4
. 2H
2
O 0,002 M; MgSO
4
0,002 M;
40 CaH
2
PO
4
.2H
2
O 0,005 M; K
2
SO
4
0,0025 M. Kelebihan air dihilangkan melalui pemakuman 60 mm Hg. Botol kemudian ditutup dan diinkubasi dalam inkubator
dengan suhu dijaga 30
o
C. Pada 1, 3, 4, 7, 8, 10, dan 14 minggu setelah inkubasi, dilakukan pencucian dengan CaCl
2
0,01 M dan larutan bebas N, diikuti oleh pemakuman seperti digambarkan di atas. Air cucian ditampung kemudian ditetapkan
kadar N mineral NH
4 +
, NO
3 -
+ NO
2 -
dengan “Flow Injections Autoanalyzer”. Nitrogen dalam air cucian merupakan N yang dilepaskan hasil proses mineralisasi.
Nitrogen yang dimineralisasi dihitung dengan mengurangkan N mineral yang dilepaskan dari tanah yang diberi perlakuan dengan N mineral yang dilepaskan dari
tanah tanpa pemupukan N.
4.4. Hasil dan Pembahasan 4.4.1. Nitrogen Mineral yang Dilepaskan