Analisis sifat tanah awal dan pupuk hijau Analisis NH Analisis NH

34 III. METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan tujuan penelitian telah dilakukan 3 percobaan. Percobaan Pencucian-inkubasi mempelajari pola penyediaan N dari pupuk hijau, Urea dan kombinasinya serta keselarasannya dengan model serapan N jagung. Percobaan Rumah Kaca mempelajari pengaruh aplikasi pupuk hijau, Urea dan kombinasinya terhadap keselarasan penyediaan N dengan pertumbuhan jagung pada kondisi tanpa dan dengan pencucian. Percobaan Lapang mempelajari pengaruh aplikasi pupuk hijau, Urea dan kombinasinya terhadap pertumbuhan dan produksi jagung serta pencucian N amonium dan nitrat.

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Percobaan Pencucian-inkubasi dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan pot dan lapangan masing-masing dilaksanakan di rumah kaca dan kebun percobaan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Cikabayan Darmaga. Penelitian berlangsung dari bulan Juli 2004 sampai Agustus 2005.

3.2. Tanah yang Digunakan

Dalam percobaan pencucian-inkubasi dan rumah kaca semua contoh tanah diambil pada kedalaman 0-20 cm dari lahan kebun percobaan Cikabayan, Darmaga. Untuk percobaan lapang tanah yang digunakan terletak pada lahan di bawah penge- lolaan Program Studi Pemuliaan Tanaman, kebun percobaan Cikabayan Darmaga. Contoh tanah dari lapangan langsung dikeringudarakan, ditumbuk dan diayak hingga lolos saringan 2 mm dan 5 mm. Contoh tanah lolos saringan 2 mm digunakan untuk analisis sifat tanah sebelum diberi perlakuan, sedangkan yang lolos saringan 5 mm digunakan untuk percobaan inkubasi dan rumah kaca. 3.3. Metode Umum

3.3.1. Analisis sifat tanah awal dan pupuk hijau

Sifat tanah awal sebelum diberi perlakuan yang dianalisis meliputi pH H 2 O, C-organik, kadar N total, N-NH 4 + , N-NO 3 - , P, K, Ca, Mg, Fe, Zn, Cu dan Mn tersedia. Nilai pH H 2 O diukur dengan pH meter, dengan nisbah tanah terhadap air 1 : 1. Kadar 35 C-organik tanah ditetapkan dengan metode Walkley and Black. Kadar N total ditetapkan dengan metode Kjeldahl sedangkan N-NH 4 + dan N-NO 3 - + NO 2 - dite- tapkan dengan “Flow Injections Autoanalyzer”. Fosfor tersedia ditetapkan dengan metode Bray-2. Kadar K, Ca, Mg, dan Na tersedia diekstrak dengan NH 4 OAc 1N pH 7,0, sedangkan Fe, Cu, Zn dan Mn tersedia diekstrak dengan HCl, 0,05N selanjutnya diukur dengan AAS. Pupuk hijau yang digunakan sebagai perlakuan dianalisis karakteristik kimianya yang meliputi: kadar N total dengan metode Kjeldahl, C-organik dengan metode Walkley dan Black, lignin dengan metode Goering dan van Soest dan polifenol diekstrak dalam metanol 50 panas 80 o C dan ditentukan secara kolorimetri dengan menggunakan pereaksi Folin-Denis dengan asam tanik sebagai standar Anderson dan Ingram, 1993.

3.3.2. Analisis NH

4 + dan NO 3 - + NO 2 - air cucian Analisis ammonium dalam air cucian dilakukan dengan menggunakan “Flow Injection Autoanalyzer FIASTAR 5000 ”. Prinsip metode ini adalah contoh cair yang mengandung ion amonium disuntikan ke dalam aliran pembawa, yang bergabung dengan aliran natrium hidroksida. Dalam aliran yang alkalin, ammonia gas terbentuk yang dapat berdifusi melalui membran permiabel gas ke dalam aliran indikator. Aliran indikator terdiri dari campuran indikator asam-basa, yang akan bereaksi dengan gas ammonia. Perubahan warna yang dihasilkan dapat diukur secara fotometri. Analisis gabungan nitrat dan nitrit dalam air cucian juga dilakukan dengan menggunakan “Flow Injection Autoanalyzer FIASTAR 5000”. Prinsip metode ini adalah contoh yang mengandung nitrat dicampur dengan larutan penyangga. Nitrat dalam contoh direduksi ke nitrit dalam reduktor Cadmium. Melalui penambahan larutan sulfanilamid masam, nitrit yang awalnya ada dan nitrit yang terbentuk dari reduksi nitrat akan membentuk senyawa diazo. Senyawa tersebut digabung dengan N- 1-naphtyl-Ethylene Diamine Dihydrochloride NED untuk membentuk celupan azo ungu. Celupan azo tersebut diukur pada 540 nm.

3.3.3. Analisis NH

4 + dan NO 3 - + NO 2 - tanah Analisis ammonium dalam tanah dilakukan dengan menggunakan “Flow Injection Autoanalyzer FIASTAR 5000 ”. Prinsip metode ini adalah ammonium dalam contoh tanah diekstrak dengan KCl 2M. Suspensi disentrifus dan disaring, selanjutnya 36 dimasukan dalam sistem suntikan aliran. Proses selanjutnya sama seperti analisis NH 4 + air cucian. Analisis gabungan nitrat dan nitrit dalam tanah juga dilakukan dengan menggunakan “Flow Injection Autoanalyzer FIASTAR 5000”. Prinsip metode ini adalah nitrat dalam contoh tanah diekstrak dengan KCl 2M. Suspensi disentrifus dan disaring, selanjutnya dimasukan dalam sistem suntikan aliran. Proses selanjutnya sama seperti analisis NO 3 - dalam air cucian.

3.3.4. Analisis N total tanaman