Restaurant Experience Restaurant experiences

19 Menurut Peri 2006 kualitas makanan merupakan kondisi yang diperlukan pada makanan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Liu dan Jang, 2009; Namkung dan Jang, 2007; Jeong dan Jang, 2009 kualitas makanan rumah makan adalah makanan yang di presetasikan secara menarik, dengan rasa yang lezat dan pada suhu yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pada saat makanan disuguhkan kepada pelanggan hal pertama yang di perhatikan oleh pelanggan adalah bagaimana presentasi makanan tersebut dapat mempengaruhi selera makan dari pelanggan, presentasi sajian makanan yang baik tentu saja akan membangkitkan selera makan konsumen, begitu juga sebaliknya jika presentasi makanan itu buruk akan mengurangi selera makan konsumen, pengalaman merasakan rasa makanan yang di sajikan dirumah makan menjadi hal yang sangat diperhatikan pelanggan dalam mendapatkan pengalaman dari satu rumah makan, rasa yang lezat sesuai harapan akan menghasilkan pengalaman yang memuaskan dan menyenangkan bagi pelanggan, selain presentasi dan rasa dari makanan suhu makanan yang di sajikan juga mempengaruhi pengalaman pelanggan, bayangkan saja jika kita memesan sup hangat tetapi di jadikan dengan temperatur yang sudah dingin, tentu saja harapan kita sebagai pelanggan tidak terpenuhi dan itu akan mempengaruhi pengalaman kita menyantap makanan dirumah makan tersebut.

2.6.1 Presentasi Makanan.

Menurut Namkung dan Jang 2007 presentasi makanan adalah bagaimana makanan disajikan dan dihias dengan menarik sehingga mencerminkan kualitas makanan bagi pelanggan. Kivela et al. 1999 menunjukkan bahwa presentasi dari 20 makanan adalah makanan atribut kunci dalam menggambarkan kepuasan dalam menyantap makanan.

2.6.2 Rasa makanan

Rasa makanan merupakan elemet sensorik dari kualitas makanan Delwiche, 2004. Rasa dianggap sebagai atribut kunci dalam makanan di pengalaman bersantap Kivela et al., 1999. Banyak pelanggan telah memiliki wawasan mengenai makanan kuliner, sehingga rasa makanan di rumah makan telah menjadi semakin penting. Tidak mengherankan bahwa rumah makan dengan tampilan yang tidak begitu bagus tetapi dengan rasa yang lezat ramai dengan konsumen, Dengan demikian, rasa diyakini mempengaruhi kepuasan pelanggan dan niat prilaku masa depan Kivela et al., 1999.

2.6.3 Suhu Makanan

Suhu juga merupakan elemet sensorik dari kualitas makanan Johns dan Tyas, 1996; Kivela et al, 1999. Menurut Delwiche 2004 suhu mempengaruhi bagaimana rasa dirasakan makanan dievaluasi, berinteraksi dengan sifat-sifat sensorik lainnya seperti rasa, bau, dan penglihatan. Dengan demikian, menurut Kähkönen, Tuorila, dan Hyvönen 1995 suhu bisa dianggap sebagai salah satu penentu meningkatkan kesenangan dalam pengalaman makanan.

2.7 Service Quality Kualiatas Layanan

Parasuraman, Zeithaml dan Berry 1988 defined service quality as an attitude that the customer obtains after comparing the expectation and the services received. Menurut Simamora 2003 kualitas pelayanan adalah upaya