Pendekatan Penelitian PENGARUH RESTAURANT EXPERIENCES TERHADAP POSITIVE WORD OF MOUTH MOTIVATIONS PADA RESTORAN KHAS INDONESIA DI BANDAR LAMPUNG

52 buku, jurnal, penelitian terdahulu, karya akademis, artikel, hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei, dan juga berbagai dokumen yang berkaitan dengan teori-teori dan data mengenai teori pengalaman konsumsi dan WOM. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian Hair et al, 2009. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah konsumen kota Bandar Lampung yang telah melakukan kegiatan konsumsi di Speciality Indonesian Restaurant. Beasar poulasi dalam penelitian ini tidak diketahi karena peneliti tidak mengetahui jumlah keseluruhan konsumen kota Bandar Lampung yang telah melakukan kegiatan konsumsi di Speciality Indonesian Restaurant

3.4.2 Sampel Penelitian

Menurut Hair et al, 2009 sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang dipilih oleh peneliti terkait dengan permasalahan penelitian dan bertujuan untuk generalisasi terhadap populasi, oleh karena peneliti tidak mengetahui jumlah keseluruhan konsumen kota Bandar Lampung yang telah melakukan kegiatan konsumsi di Speciality Indonesian Restaurant oleh karena itu peneliti menggunakan metode purposive sampling. purposive sampling yang merupakan teknik sampling yang memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sample tersebut yang dipandang memiliki sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Peneliti berusaha agar dalam sampel tersebut terdapat 53 wakil-wakil segala lapisan populasi. Dengan demikian perlu diusahakan agar sampel memiliki ciri-ciri yang esensial dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif. Penentuan ciri-ciri khusus apa yang dipandang esensial sangat tergantung pada pertimbanganpengamatan subjektif dari peneliti dengan kerteria : konsumen yang telah melakukan kegiatan konsumsi di Speciality Indonesian Restaurant lebih dari satu kali, merasakan menu khas makanan Indonesia pada rumah makan, meraskan suasana khas Indonesia pada rumah makan, merasakan bersantap pada pondok atau saung sebagai area bersantap pada rumah makan, merasakan bersantap menggunakan peralatan makan khas Indonesia pada rumah makan, merasakan desain interior ruang bersantap khas Indonesia pada rumah makan. Dari kriteria diatas peneliti menentukan bahwa konsumen yang telah melakukan kegiatan bersantap di Rumah Makan Kayu, Rumah Makan Pondok Bambu, dan Rumah Makan Saung Desa sebagai sampel dalam penelitian, karena dari segi menu makanan yang di tawarkan, kualitas makanan, dan harga dari menu makanan yang ditawarkan ketiga rumah makan ini relatif sama, dari segi desain suasana Rumah Makan Kayu, Rumah Makan Pondok Bambu dan Rumah Makan Saung Desa memiliki konsep yang relatif sama, misalnya ketiga rumah makan ini terdapat saung atau pondokan sebagai area bersantap dengan interior khas Indonesia.

3.4.3 Ukuran Sampel

Hair et al, 2009 menerangkan bahwa factor analysis memerlukan data berjenis interval dan jumlah observasi atau sampel harus lima 5 kali atau lebih dari jumlah indikator. Indikator pada kuesioner di penelitian ini berjumlah 17