Tabel 6. Daftar pelaku usaha agroindustri beras siger aktif tahun 2015
No Nama
Pemilik Alamat
Kapasitas produksi
minggu No.Telp
Keterangan
1 Sunartuti
Kelurahan Pinang Jaya,
Kemiling Tanjung
Karang Barat B.Lampung
20-25 Kg 085369031833 Siger putih
2 Mualim
KWT Desa
Margosari, Pagelaran
Utara Pringsewu
15 -35 Kg 081541415135
Siger Putih analog
3 Umi
Wonokerto, Sekampung
Lampung Timur
50 Kg Siger
Kuning
4 Ida
Handayani Wira Agung
Sari, Penawartama,
Tulang Bawang 100-200 Kg 082176401108
Siger Kuning
5 Asmirah
Margorejo, Metro Selatan,
Metro 25- 40 Kg
Siger Kuning
6 Maryati
Lebung Nala, Lampung
Selatan 15-30 Kg
Siger Kuning
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, 2015b.
D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua data yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak agroindustri beras siger serta pengamatan
langsung tentang keadaan di lapangan, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh berdasarkan literatur-literatur yang berhubungan dengan
penelitian dan data dari instansi-instansi terkait seperti Badan Ketahanan Pangan dan Badan Pusat Statistik.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Berikut merupakan metode analisis data yang digunakan pada setiap tujuan dalam
penelitian, yaitu:
1. Metode Analisis Data Pengadaan Bahan Baku
Metode analisis data yang digunakan pada tujuan pertama dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif ini dilakukan dengan mendeskripsikan dan menginterpretasikan variabel
yang mengacu pada kajian ilmiah yang mendasarinya. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis manajemen pengadaan
bahan baku berupa pelaksanaan enam tepat pada agroindustri beras siger. Enam tepat tersebut adalah tepat waktu, tepat tempat, tepat jenis, tepat
kualitas, tepat kuantitas, dan tepat harga. Tidak hanya itu, analisis deskriptif kualitatif ini juga digunakan untuk menganalisis permasalahan
atau kendala dalam pengadaan bahan baku serta langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut.
2. Metode Analisis Data Analisis Pendapatan dan Analisis Nilai
Tambah Metode analisis data yang digunakan pada tujuan ke dua dalam
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hal ini dikarenakan pada
tujuan ke dua dilakukan analisis pendapatan dan nilai tambah produk pada agroindustri beras siger.
a. Analisis Pendapatan
Analisis pendapatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah
dengan cara menghitung pendapatan di kedua agroindustri beras siger dalam hitungan per bulan atau jumlah 2 kali produksi dalam
satu bulan selama kurun waktu satu tahun terakhir terhitung sejak bulan Agustus 2014 hingga bulan Juli 2015, yang kemudian merata-
ratakan hasil tersebut sebagai acuan rata-rata pendapatan yang diperoleh dalam dua kali kegiatan produksi atau rata-rata pendapatan
per bulan. Pendapatan dari agroindustri beras siger dapat diketahui dengan melakukan analisis pendapatan suatu usaha yang secara
matematis dapat dirumuskan sebagai: Π = TR – TC
Π = Y. Py – ∑ – BTT
dimana: Π
= pendapatan Rp TR
= total revenue atau penerimaan total Rp TC
= total cost atau biaya total Rp Y
= beras siger kg Py
= harga beras siger Rp Xi
= faktor produksi i = 1,2,3,.....,n Pxi
= harga faktor produksi ke-i Rp BTT
= biaya tetap total Rp