Potensi Wilayah dan Gambaran Umum Lokasi Penelitian

agroindustri beras siger ini memiliki beberapa perbedaan dan persamaan karakterisitik yang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Karakteristik Agroindustri Toga Sari dan Agroindustri Mekar Sari No Uraian Agroindustri Toga Sari Agroindustri Mekar Sari 1. Tahun berdiri 2010 1999 2. Latar belakang pendirian Adanya kebijakan pemerintah yang menugaskan PPL bersama KWT untuk membuat produk olahan berbahan dasar ubi kayu karena jumlah produksi ubi kayu banyak namun dijual dengan harga murah dan diharapkan dapat dijadikan alternatif pengganti beras. Adanya motivasi untuk membuat beras siger setelah mengikuti pelatihan dari Badan Ketahanan Pangan karena produksi ubi kayu di Kota Metro banyak dan proses pembuatan beras siger yang mudah. 3. Struktur organisasi Lini Lini 4. Jumlah modal awal Rp 500.000,00 Rp 200.000,00 5. Sumber modal awal Iuran para anggota KWT Iuran para anggota KWT 6. Luas bangunan usaha 7 m x 10 m 10 m x 5 m 7. Pemakaian alat Standar Tradisional 8. Jumlah tenaga kerja 5 orang 4 orang Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa Agroindustri Mekar Sari sudah berdiri lebih lama dibandingkan dengan Agroindustri Toga Sari. Latar belakang pendirian kedua agroindustri ini sama yaitu dikarenakan potensi ubi kayu yang baik terlihat dari jumlah produksinya yang banyak di sekitar lokasi agroindustri. Selain itu, adanya beras siger sebagai alternatif pengganti beras pada Agroindustri Toga Sari karena beras padi yang terdapat di daerah tersebut kurang enak, harga beras siger relatif lebih murah dan mayoritas penduduk desa tersebut merupakan masyarakat yang bersuku Jawa. Oleh karena itu, produk beras siger ini diharapkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan ubi kayu dapat bernilai jual lebih tinggi. Struktur organisasi digunakan oleh Agroindustri Toga Sari dan Agroindustri Mekar Sari agar pembagian kerja dan tanggung jawab para tenaga kerja lebih jelas dan teratur pada saat melakukan kegiatan produksi. Dilihat dari struktur organisasinya, struktur organisasi kedua agroindustri beras siger ini termasuk struktur organisasi lini dikarenakan sesuai dengan ciri struktur organisasi lini menurut Hasibuan, 1994. Ciri struktur organisasi lini tersebut yaitu organisasi relatif kecil, jumlah karyawan relatif sedikit dan saling mengenal, hubungan atasan dengan bawahan masih bersifat langsung melalui garis wewenang terpendek, serta tingkat spesialisasinya belum begitu tinggi dan alat-alatnya tidak beraneka ragam. Struktur organisasi pada Agroindustri Toga Sari dan Agroindustri Mekar Sari dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11. Gambar 10. Struktur organisasi Agroindustri Toga Sari Sumber : Data primer Agroindustri Toga Sari Ketua Ida Handayani Sekretaris Suratmi Bendahara Sarmiati Seksi usaha tani Suparmi Seksi Pemasaran Temu Seksi Humas Suprehatin Seksi Hasil Pengolahan Muh’ali Anggota