Keadaan Iklim Keadaan Umum Kota Metro

4. Potensi Wilayah

Kota Metro merupakan salah satu kota di Provinsi Lampung yang memiliki potensi cukup baik di sektor pertanian, meskipun sebagian besar masyarakatnya tidak bekerja di sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat bahwa masyarakat yang tinggal di Kota Metro lebih banyak bekerja pada sektor pemerintahan dan perdagangan dibandingkan sektor pertanian. Hal ini dikarenakan pola pikir dan pendidikan masyarakat di Kota Metro sudah lebih maju, sehingga masyarakat tersebut lebih memilih pekerjaan yang dianggap lebih baik. Akan tetapi, meskipun jumlah masyarakat yang bekerja di sektor pertanian lebih sedikit, masyarakat tersebut mampu memanfaatkan lahan yang tersedia dengan baik guna memperoleh keuntungan. Pola penggunaan lahan di Kota Metro secara garis besar dikelompokkan ke dalam 2 jenis penggunaan, yaitu lahan terbangun build up area dan tidak terbangun. Lahan terbangun terdiri dari kawasan pemukiman, fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas perdagangan dan jasa, sedangkan lahan tidak terbangun terdiri dari persawahan, perladangan dan penggunaan lain-lain. Kawasan tidak terbangun di Kota Metro didominasi oleh persawahan dengan sistem irigasi teknis yang mencapai 2.982,15 hektar atau 43,38 dari luas total wilayah. Selebihnya adalah lahan kering pekarangan sebesar 1.198,68 hektar, tegalan 94,49 hektar dan sawah non irigasi sebesar 41,50 hektar. Komoditas pertanian yang paling banyak diusahakan di Kota Metro saat ini adalah komoditas tanaman pangan. Beberapa jenis tanaman pangan yang dibudidayakan di Kota Metro ini, antara lain padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Komoditas tanaman pangan yang paling banyak ditanami oleh petani di Kota Metro adalah padi. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap jumlah produksi padi yang menduduki urutan pertama di Kota Metro yaitu sebesar 19.155,24 ton. Tidak hanya padi yang menghasilkan jumlah poduksi tinggi, ubi kayu juga merupakan salah satu produk andalan di Kota Metro. Hal ini terbukti dari hasil produksi ubi kayu yang menduduki posisi ke dua setelah padi. Jumlah produksi ubi kayu sendiri adalah sebesar 8.161,85 ton. Artinya bahwa ubi kayu memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan di Kota Metro dilihat dari jumlah produksinya yang menduduki urutan ke dua Kota Metro dalam Angka, 2015.

C. Keadaan Umum Kecamatan Penawartama

1. Keadaan Geografis Kecamatan Penawartama merupakan salah satu dari 15 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Kecamatan Penawartama ini memiliki luas wilayah 13.761 ha yang terdiri dari 14 desa atau kelurahan. Secara geografis, Kecamatan Penawartama memiliki ketinggian sekitar 25 m dari permukaan laut dpl, sedangkan secara administratif Kecamatan Penawartama berbatasan dengan: