Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Teori Ekonomi Pembangunan

Ekonomi pembangunan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dan kompleks. Disamping berkaitan dengan alokasi sumber-sumber daya produktif yang langka dengan efisiensi dan sekaligus dengan pertumbuhannya, ekonomi pembangunan banyak bersangkut paut dengan formulasi kebijakasanaan pemerintah baik ekonomi maupun non-ekonomi yang diantaranya dengan melibatkan variabel- variabel ekonomi makro secara langsung seperti income, investasi, kesempatan kerja dan gabungan faktor-faktor non-ekonomi yang sama-sama relevan seperti alokasi sumber daya yang efisien, perbaikan institusional, usaha-usaha perbaikan diri, nilai-nilai, sikap-sikap ekonomi dan politik baik dilakukan pemerintah maupun swasta untuk mempercepat dan memperbesar skala tingkat hidup masyarakat Suryana, 2000. Menurut Sukirno 1985, pembangunan ekonomi merupakan usaha suatu masyarakat untuk dapat mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakat, sedangkan usaha-usaha pembangunan secara keseluruhan meliputi juga usaha-usaha pembangunan sosial, politik dan kebudayaan. Adanya pembatasan tersebut maka pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembangunan ekonomi meliputi tiga sifat penting yaitu: a. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, yang berarti perubahan yang terjadi secara terus-menerus. b. Pembangunan ekonomi merupakan usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita. c. Pembangunan ekonomi merupakan kenaikan pendapatan per kapita itu harus berlaku dalam jangka panjang. Menurut Todaro 1983 dalam Suryana 2000, pembangunan ekonomi sebagai suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan dalam struktur sosial, sikap-sikap yang sadar terbiasa dan lembaga-lembaga nasional termasuk percepatan atau ekselarasi pertumbuhan ekonomi, pengangguran, ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut. Pembangunan ekonomi dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup segala aspek dan kebijaksanaan yang komprehensif baik ekonomi maupun non-ekonomi. Namun yang lebih penting menentukan sasaran pembangunan, karena kebijaksanaan ekonomi yang telah berhasil akan banyak mempengaruhi kebijaksanaan non-ekonomi dan dapat dikatakan baik fisik realita maupun keadaan fikiran yang dimiliki oleh masyarakat yang mencakup usaha-usaha untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Oleh sebab itu sasaran pembangunan minimal dan pasti harus ada adalah: a. Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian atau pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan lingkungan. b. Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik dan perhatian yang besar terhadap nilai-nilai budaya yang manusiawi, yang semata-mata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi untuk meningkatkan kesadaran harga diri baik individu maupun nasional. c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap budak dan ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain, tetapi juga dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan. Menurut Todaro 1983 dalam Suryana 2000, strategi pembangunan ekonomi harus diarahkan kepada: a. Meningkatkan output nyata atau produktivitas yang tinggi yang terus menerus meningkat. Adanya output yang tinggi ini akhirnya akan dapat meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian bahan kebutuhan pokok untuk hidup, termasuk penyediaan perumahan, pendidikan dan kesehatan. b. Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi dan pengangguran yang rendah yang ditandai dengan tersedianya lapangan kerja yang cukup. c. Pengurangan dan pemberantasan ketimpangan. d. Perubahan sosial, sikap mental dan tingkah laku masyarakat dan lembaga pemerintah.