Syarat perlu agar proses ini stasioner A
1
+ A
2
+…+ A
n
1. Proses ini dilambangkan dengan ARIMA p,d,q.
Di mana : q menunjukkan ordo atau derajat autoregressive AR
d adalah tingkat proses differencing
p menunjukkan ordo atau derajat moving average MA
Simbol model-model sebelum ini dapat saja dinyatakan seperti berikut :
AR 1 sama maksudnya dengan ARIMA 1,0,0, MA 2 sama maksudnya dengan ARIMA 0,0,2 dan
ARIMA 1,2 sama maksudnya dengan ARIMA 1,0,2.
Mungkin suatu series nonstasioner homogen tidak tersusun atas kedua proses itu, yaitu proses autoregressive maupun moving average. Jika hanya mengandung
proses autoregressive, maka series itu dikatakan mengikuti proses Integrated autoregressive
dan dilambangkan ARIMA p,d,0 sementara yang hanya mengandung proses moving average, seriesnya dikatakan mengikuti proses
Integrated moving average dan dituliskan ARIMA 0,d,q.
42
B. Kajian Penelitian Terdahulu
No Nama
Judul Penelitian Tahun
Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 Bagas
Haryotejo Analisa
Diversifikasi Pasar Ekspor Komoditas
Udang Indonesia 2013
Metode Aggregate Specialization Index
dan Hirscman Index serta RCA Revealed
Comparative Advantage
. -
Ekspor komoditas udang Indonesia memperlihatkan kecenderung cukup
terkonsentrasi pada pasar Amerika Serikat Serikat dan Jepang. Hal ini ditunjukan dengan
Index dari SPE maupun Hirschman Index, yang menunjukkan angka mendekati 1 satu, yang
artinya pasar belum cukup terdiversifikasi dengan baik
- Komoditas udang di pasar Amerika Serikat dan
Jepang memiliki indeks RCA rata-rata yang jauh lebih besar dari pada 1 satu. Hal tersebut
menunjukan bahwa komoditas udang Indonesia memiliki daya saing yang bagus di pasar negera
tersebut. Di pasar Uni Eropa, memiliki nilai indeks RCA rata-rata mendekati nilai 1 satu,
hal itu menunjukan bahwa daya saing komoditas udang Indonesia relatif lebih lemah di pasar Uni
Eropa.
2 Setiyanto
Analisis Posisi Pasar dan Prospek
Pemasaran Ekspor Udang Indonesia di
1999 Data sekunder
dianalisis dengan trend dan Indeks Spesialisasi
Perdagangan TSR -
Indonesia mempunyai posisi yang kompetitif di pasar AS. Nilai TSR ekspor udang Indonesia ke
AS berkisar 0,9990-1,000 yang menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai keunggulan
43 Amerika Serikat
komparatif. -
Faktor yang berpengaruh nyata terhadap proyeksi volume dan nilai ekspor adalah
pendapatan per kapita AS dan pangsa ekspor udang Indonesia.
3 Hendra
Rakhmawan Analisis Daya Saing
Komoditas Udang Indonesia Di Pasar
Internasional 2009
Metode analisis Revealed Comparative
Advantage RCA dan
Regresi Linier Berganda yaitu
menggunakan Analisis Ordinary Least Square
OLS -
Komoditas udang Indonesia berdaya saing kuat atau Indonesia mempunyai keunggulan
komparatif. Pada hasil analisis Porter‟s
Diamond Theory ditunjukkan bahwa komoditas
udang Indonesia mempunyai potensi dalam faktor input yaitu sumberdaya alam yang
melimpah, sumberdaya manusia, modal serta infrastruktur yang unggul, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi komoditas udang Indonesia masih lemah, komoditas udang
Indonesia juga mempunyai potensi pada permintaan domestik dan ekspor yang tinggi,
sedangkan pada industri terkait dan pendukung serta struktur dan strategi ekspor komoditas
udang Indonesia yang juga rendah.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing
komoditas udang Indonesia adalah harga ekspor udang Indonesia, harga domestik udang windu
di tingkat produsen dan nilai ekspor komoditas substitusi udang yaitu ikan tuna, kondisi faktor
44 seperti sumberdaya alam, sumberdaya manusia,
sumberdaya modal, penguasaan IPTEK, sumberdaya infrastruktur, permintaan domestik
dan ekspor, persaingan, struktur dan strategi industri, industri pendukung dan terkait, peran
pemerintah dan faktor kesempatan.
- Strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk
peningkatan daya saing komoditas udang Indonesia salah satunya meningkatkan kualitas
ekspor komoditas udang Indonesia dengan peningkatan ekspor produk-produk olahan
udang yang dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saingnya di pasar global,
meningkatkan teknologi intensif modern pada budidaya udang serta menciptakan teknologi
ekspor udang yang memadai.
4 Mohammad
Noor Tajerin Daya Saing Udang
Indonesia Di Pasar Internasional:
Sebuah Analisis Dengan Pendekatan
Pangsa Pasar Menggunakan
Model Ekonometrika
2004 Metode analisis dengan
menggunakan pendekatan pangsa
pasar Market Share Approach
. Pendekatan ini dilakukan dengan
menerapkan metoda Partial
Adjustment Model -
Persaingan pemasaran ekspor udang antara negara-negara produsen di pasar impor ditemui
di negara Jepang dan Amerika Serikat. Di kedua pasar tersebut, udang Indonesia
mendominasi pasar. Walaupun demikian udang Thailand di Amerika Serikat mempunyai potensi
untuk berkembang. Di Jepang, udang Sisa Dunia menjadi ancaman potensial bagi
Indonesia. Di pasar Perancis, Spanyol dan