Teori Daya saing Pasar Monopoli

negara berspesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor komoditas yang memiliki kerugian absolut lebih kecil komoditas yang memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor komoditas yang memiliki kerugian absolut lebih besar atau yang memiliki kerugian komparatif. Hukum komparatif tersebut berlaku dengan beberapa asumsi, yaitu: 1 Hanya terdapat dua negara dan dua komoditas 2 Perdagangan bersifat bebas 3 Terdapat mobilitas tenaga kerja yang sempurna di dalam namun tidak ada mobilitas antara dua negara 4 Biaya produksi konstan 5 Tidak ada biaya transportasi 6 Tidak ada perubahan teknologi 7 Menggunakan teori nilai tenaga kerja Asumsi satu sampai enam dapat diterima, tapi asumsi tujuh tidak dapat berlaku dan seharusnya tidak digunakan untuk menjelaskan keunggulan komparatif.

6.2 Konsep keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah alat untuk mengukur keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara atau bangsa untuk dapat bersaing di pasar internasional berdasarkan pada kondisi perekonomian internasional. Konsep keunggulan kompetitif didasarkan pada asumsi bahwa perekonomian yang tidak mengalami distorsi sama sekali sulit ditemukan di dunia nyata serta merupakan daya saing suatu aktivitas ekonomi dari sudut pandang individu yang berkepentingan langsung. Secara operasional keunggulan kompetitif dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memasok barang dan jasa pada waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan konsumen, baik dari pasar domestik maupun internasional pada harga yang sama atau lebih baik dari yang ditawarkan pesaing untuk memperolah laba paling tidak sebesar ongkos penggunaan sumber daya. Menurut Porter 1990, dalam persaingan global saat ini, suatu bangsa atau negara yang memiliki competitive advantage of nation dapat bersaing di pasar internasional bila memiliki empat faktor penentu dan dua faktor pendukung. Empat faktor utama yang menentukan daya saing suatu komoditas adalah kondisi faktor factor condition, kondisi permintaan demand condition, industri terkait dan industri pendukung yang kompetitif related and supporting industry, serta kondisi struktur, persaingan dan strategi industri firm strategy, structure, and rivalry . Keempat faktor tersebut didukung oleh peranan kesempatan dan peranan pemerintah dalam meningkatkan keunggulan daya saing industri nasional dan secara bersama-sama faktor-faktor ini membentuk sistem yang dikenal Porter‟s Diamond Theory . Gambar 2. Porter‟s Diamond Theory Sumber: Porter 1990 Strategi perusahan, struktur, dan persaingan Kondisi permintaan Industri terkait dan pendukung Kondisi faktor Peran Kesempatan Pemerintah