Produksi Udang Indonesia Gambaran Umum Udang Indonesia

mengalami penurunan produksi sebesar 574.930 ton dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2008. Namun pada tahun 2010 hingga tahun 2014 produksi udang Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada tahun 2014 total produksi udang Indonesia sebesar 912.502 ton yang terdiri dari perikanan tangkap sebesar 273.133 ton dan perikanan budidaya sebesar 639.369 ton.

c. Produksi Udang Thailand

Produksi udang Thailand sebagian besar berasal dari usaha penangkapan dan budidaya tambak. Pemerintah Thailand menerapkan kebijakan bahwa produksi perikanan yang berasal dari kegiatan penangkapan dan hasil budidaya tambak ditujukkan untuk diekspor ke pasar dunia dalam rangka memperoleh devisa negara. Berdasarkan Gambar 7 menunjukkan bahwa selama periode tahun 1991-2014 produksi udang Thailand mengalami fluktuatif. Total produksi udang Thailand pada tahun 1991 sebesar 289.504 ton yang terdiri dari perikanan tangkap sebesar 127.453 ton dan perikanan budidaya sebesar 162.051 ton, mengalami peningkatan pada tahun 2011 yaitu sebesar 657.681 ton yang terdiri dari perikanan tangkap sebesar 46.487 ton dan perikanan budidaya sebesar 611.194 ton. Pada tahun 2012 hingga 2014, total produksi udang Thailand terus mengalami penurunan menjadi sebesar 328.939 ton. Berikut adalah grafik perkembangan produksi udang Thailand tahun 1991- 2014 pada Gambar 7. Gambar 7. Grafik perkembangan produksi udang Thailand tahun 1991-2014 Sumber: FishstatJ, Global Aquaculture Production 2015 Gambar 7 menunjukkan bahwa produksi penangkapan udang Thailand terus mengalami penurunan dari tahun 1991 hingga 2014. Produksi udang hasil tangkapan pada tahun 1991 sebesar 127.453 ton menjadi 46.618 ton pada tahun 2014. Penurunan produksi udang dari usaha penangkapan ini disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah Thailand mengenai pelarangan penggunaan alat tangkap trawl dan larangan penangkapan ikan serta udang di daerah-daerah yang sudah over fishing. Berbanding terbalik pada produksi udang Thailand melalui budidaya tambak. Pada tahun 1991 hingga 2011, produksi budidaya tambak terus mengalami peningkatan yang cukup tajam. Hal ini dimungkinkan karena pemerintah mengeluarkan kebijakan ekspor produk perikanan termasuk udang. Pelaksanaan kebijakan ini adalah petani-petani tambak berhasil meningkatkan hasil produksinya. Pada tahun 1991 hingga 2011, produksi budidaya udang meningkat hampir lima kali lipat yaitu dari 162.051 ton menjadi 611.194 ton. 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 20 13 20 14 Produksi Tangkap Produksi Budidaya Total Produksi Namun, tahun 2012 hingga 2014 terjadi penurunan produksi budidaya. Penurunan produksi budidaya pada tahun 2012 dan 2014 ini disebabkan oleh adanya penyakit baru yang dikenal sebagai sindrom kematian dini Early Mortality Syndroms menyerang udang Thailand. Produksi udang Thailand belum melihat pemulihan apapun sampai hari ini dan dampak penyakit ini menyebabkan pergeseran dalam distribusi pasokan udang global.

d. Produksi Udang Vietnam

Produksi udang Vietnam berasal dari kegiatan penangkapan dan usaha budidaya tambak. Pada tahun 1991 hingga 2000, produksi udang Vietnam didominasi melalui hasil penangkapan sedangkan produksi udang Vietnam pada tahun 2001 hingga tahun 2014 didominasi melalui usaha budidaya tambak udang. Produk udang Vietnam merupakan produk ramah lingkungan yang diwujudkan melalui kebijakan budidaya udang organik pada tahun 1999. Gambar 8 menunjukkan bahwa total produksi udang Vietnam mengalami fluktuatif dan cenderung meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 1991, total produksi udang Vietnam mengalami peningkatan yaitu dari sebesar 82.299 ton terdiri dari 46.464 ton produksi tangkap dan 35.835 ton produksi budidaya menjadi sebesar 651.497 ton pada tahun 2009 yang terdiri dari 240.800 ton produksi tangkap dan 410.697 ton produksi budidaya. Namun, pada tahun 2010 hingga 2012 terjadi penurunan total produksi udang Vietnam. Penurunan total produksi pada tahun 2010 hingga 2012 ini disebabkan oleh adanya serangan penyakit EMS Early Mortality Syndroms