II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kegiatan Kepramukaan 1. Pengertian Kepramukaan
Kepramukaan merupakan proses pendidikan dalam bentuk kognitif dan psikomotorik yang menyenangkan bagi anak-anak dan pemuda di bawah
tanggungjawab orang dewasa yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dan keluarga, oleh karena itu kegiatan pramuka diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Estiva 2012: 5. Secara harfiah pramuka dapat diartikan “paling depan”. Kata
pramuka merupakan rangkaian dari kata “Pra”, Mu, Ka”. Pra yang merupakan singkatan dari kata “praja” yang berarti rakyat atau warga. Mu singkatan dari
kata “Muda” yang berarti belum dewasa. Ka singkatan dari kata “karana” yang berarti perbuatan, penghasilan. Dengan demikian gerakan pramuka berarti
gerakan rakyat atau warga negara yang masih muda yang sanggup dan menuju berkarya.
Selain pengertian di atas, Powell dalam Sunardi 2006: 3 mendefinisikan kepramukaan sebagai berikut.
“Kepramukaan ini bukan suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari
suatu buku. Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak
18
pergi bersama-sama, mengadakan pengembangaan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan
kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkan”.
Berdasarkan pengertian di atas kegiatan pramuka adalah sebuah proses pendidikan yang menekankan aspek kognitif dan aspek psikomotorik peserta
didik. Menurut Sunardi dalam proses pelaksanannya kegiatan pramuka disampaikan dengan metode dan strategi yang menyenangkan di alam terbuka.
Saputra 1998: 174 menjelaskan bahwa kegiatan kepramukaan mampu mendidik peserta didik dalam membentuk kepribadian dan berwatak luhur
serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya kecerdasan dan keterampilannya, kuat dan sehat fisiknya. Sebagai
ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar, kegiatan kepramukaan ini dirasa tepat diberikan untuk peserta didik. Sama halnya dengan Melinda 2013: 2-3
mendefinisikan pendidikan kepramukaan adalah ;“Pendidikan non formal yang menunjang pendidikan formal di sekolah dan pendidikan informal dalam
keluarga yang bertujuan untuk mengembangkan watak dan karakter peserta didik.”
Pandangan yang dikemukan oleh Saputra dan Melinda menggambarkan pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
kepada sejumlah peserta didik di bawah bimbingan orang dewasa dengan melalui kegiatan rekreatif, edukatif, kreatif, menantang dan menyenangkan di
alam terbuka, yang dikemas dalam bentuk berbagai kegiatan sesuai dengan satuan atau golongan peserta didik. Pendidikan kepramukaan tidak membeda-
bedakan ras, golongan dan suku bangsa, terbuka bagi siapapun untuk bersama-