Indikator Kedisiplinan Peserta Didik
55
brutal. misalnya seperti; membadut di kelas aktif atau berbuat serba lamban pasif, sehingga peserta didik tersebut harus diberi bantuan.
2 Tingkah laku untuk menguasai orang lain Tingkah laku untuk menguasai orang lain adalah tingkah laku yang
ditunjukkan oleh peserta didik untuk menguasai orang lain, tingkah laku tersebut dapat bersifat aktif dan ada juga yang bersifat pasif. Perilaku
yang bersifat aktif misalnya selalu mendebat atau kehilangan kendali emosional marah-marah, menangis, sedangkan tingkah laku yang
bersifat pasif misalnya selalu lupa pada peraturan-peraturan yang sudah disepakati sebelumnya.
3 Perilaku yang membalas dendam Peserta didik yang berperilaku membalas dendam adalah peserta didik
yang merasa dirinya lebih kuat, dan yang menjadi sasaran adalah orang yang lebih lemah. Tingkah laku seperti ini di antaranya mengatai,
mengancam, mencubit, memukul, menendang, dan sebagainya. 4 Peragaan ketidakmampuan.
Peragaan ketidakmampuan di sini maksudnya adalah peserta didik yang tidak mau tahu masa bodoh terhadap pekerjaan apapun, misalnya
menolak mentah-mentah untuk melakukan suatu pekerjaan, karena ia yakin akan menemui kegagalan, kalaupun mau, ia melakukan tidak
dengan sepenuh hati bahkan cenderung berusaha menyontek hasil pekerjaan teman yang ada di sampingnya.
b.Bentuk-bentuk pelanggaran disiplin yang bersifat kelompok adalah sebagai berikut.
56
1 Kelas kurang kohesif akrab, hubungan antar peserta didik kurang harmonis yang dapat memunculkan kelompok yang tidak bersahabat.
Persaingan yang tidak sehat di antara kelompok menimbulkan keonaran- keonaran yang dapat menyebabkan proses pembelajaran mengalami
hambatan. Terjadi kurang kohesifan atau keakraban biasanya disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin, suku, tingkat sosial ekonomi, dan atau
kekeliruan dalam setiap kegiatan. 2 Kesebalan terhadap norma-norma yang telah disepakati sebelumnya,
tingkah laku yang secara sengaja dilakukan oleh peserta didik untuk melanggar norma-norma yang disepakati sebelumnya, apabila berhasil,
peserta didik yang melakukannya merasa senang, tidak perduli orang merasa terganggu karena perbuatannya itu.
3 Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggota. 4 Menyokong anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.
5 Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru karena dianggap tugas yang di berikannya kurang wajar.
6 Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa segala bentuk pelanggaran
disiplin terjadi karena kurang efektifnya tata tertib di lingkungan sekolah tersebut, untuk menjadikan peserta didik dalam suatu lingkungan sekolah tetap
tertib, terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan maka diperlukan adanya tata tertib sekolah yang tertulis agar kedisiplinan peserta didik tetap terjaga.
57
5.Rancangan Penyusunan Program
Langkah-langkah dalam penyususnan program adalah tatacara yang ditempuh peneliti guna menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Napitupulu 2007: 14 langkah-langkah penyusunan program meliputi.
1 melakukan analisis kebutuhan 2 melakukan analisis karakteristik peserta didik
3 membuat program 4 menentukan alat penilaiankuesioner
Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas maka peneliti mengembangkan program kegiatan sebagai berikut.
- Judul
- Pendahuluan
- Program kegiatan
- Silabus kegiatan
- penilaian