Balance Sheet Channel Merupakan mekanisme transmisi moneter jalur neraca yang menjadi Expectation Channel Sebagai salah satu jalur dalam mekanisme transmisi, inflasi yang diharapkan

assymetric information. Pertumbuhan kredit akan memiliki pengaruh pada inflasi dan pertumbuhan ekononomi melalui pertumbuhan investasi yang disebabkan oleh pengaruh kredit dan sukubunga kredit sebagai bagian dari biaya investasi dan konsumsi yang disebabkan karena pertumbuhan kredit konsumsi perbankan.

3. Balance Sheet Channel Merupakan mekanisme transmisi moneter jalur neraca yang menjadi

pertimbangan bagi otoritas moneter dalam melaksanakan kebijakan moneter dan pada ubunga, cadangan wajib minimum, jumlah uang beredar, sensitif terhadap perubahan neraca perusahaan dibandingkan denganperusahaan besar. Penemuan yang paling penting jalur ini variabel tingkat suk investasi swasta dan pemerintah tingkat sukubunga SBI dan jumlah uang primer. Nilai aset juga memainkan peran penting dalam jalur kredit dalam arti luas seperti yang dikembangkan oleh Bernanke Gertler 1989, dalam jalur kredit dalam arti luas, harga aset adalah sesuatu yang penting terutama dalam menentukan nilai dari jaminan yang mana perusahaan dan konsumen mengajukan kredit. Dalam pasar kredit, turunnya nilai jaminan akan meningkatkan beban bagi peminjam dengan harus membayar lebih bagi keuangan eksternal, yang pada gilirannya akan mengurangi konsumsi dan investasi. Jadi, pengaruh kebijakan akan mendorong perubahan pada tingkat sukubunga yang memiliki pengaruh akselerator keuangan. Studi empiris terhadap jalur neraca dari transmisi moneter terdapat dua hal yang perlu mendapat perhatian yaitu Pertama, posisi neraca perusahaan memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan investasi perusahaan. Kedua, kebijakan moneter mempengaruhi neraca perusahaan dan keputusan dari investasi perusahaan tersebut. Bukti empiris menyarankan bahwa variabel neraca arus kas dan hutang merupakan determinan penting dalam investasi perusahaan dan investasi-investasi yang dilakukan oleh perusahaan kecil relatif lebih adalah sensitivitas dari investasi berkenaan dengan perubahan yang terjadi pada variabel neraca meningkat sepanjang periode kontraksi moneter.

4. Expectation Channel Sebagai salah satu jalur dalam mekanisme transmisi, inflasi yang diharapkan

memainkan peran yang krusial dalam peningkatan apresiasi pasar dari inflasi yang ada dan yang akan datang. Inflasi yang diharapkan dapat dikembangkan dalam batas konomian dan ketersediaan informasi. kebijakan moneter dan , dan tingkat sukubunga sertifikat Bank dengan dinamika dari pere pembangunan ekonomi dapat mempengaruhi formasi dari inflasi yang diharapkan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perilaku agen ekonomi. Secara teoritis, perubahan dalam perilaku dapat direfleksikan dalam investasi dan keputusan konsumsi dan hal tersebut akan mempengaruhi perubahan dalam permintaan agregat dan inflasi seperti juga dalam hal penetapan harga dan upah. Expectation Channel atau Jalur ekspektasi adalah jalur keempat yang menjadi pertimbangan bagi otoritas moneter untuk mengupayakan kinerja perekonomian yang lebih baik yaitu dengan melakukan simulasi pada variabel eksogen tingkat sukubunga, cadangan wajib minimum, tingkat inflasi Indonesia. Jalur ekspektasi pun memiliki peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi perkembangan inflasi tetapi perilaku ekspektasi inflasi lebih banyak dipengaruhi secara kuat oleh pergerakan nilai tukar dan perkembangan harga di masa lalu inertia. Jalur sukubunga masih bekerja dengan baik, tetapi perilakunya sangat tergantung pada kondisi perbankan. Secara umum dan disamping tingginya ketidakpastian perekonomian, pengaruh permasalahan disintermediasi perbankan terhadap efektivitas kebijakan moneter melalui mekanisme jalur kredit, baik dari sisi perilaku pinjaman bank maupun dari sisi kondisi neraca keuangan perusahaan cukup memberikan pengaruh yang cukup signifikan

5. Exchange Rate 1 Channel