Kelas X SMAMASMKMAK
2
3. Menjadi acuan guru PPKn. a. Merancang pembelajaran dari KI dan KD ke dalam bahan ajar, pendekatan,
strategi, metode, dan model pembelajaran secara lebih inovatif, kreatif, efektif, eisien dan sesuai dengan kebutuhan, kapasitas, karakteristik dan
sosial budaya daerah, sekolahsatuan pendidikan dan peserta didik; b. Mengembangkan dan memanfaatkan sumber belajar lebih kreatif, inovatif,
efektif, eisien, dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta kondisi sosial budaya daerah.
c. Merancang dan melaksanakan penilaian kompetensi peserta didik aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh sesuai dengan prinsip
sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel.
B. Petunjuk Penggunaan Buku Guru
Buku ini merupakan pedoman guru dalam mengelola program pembelajaran terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk mendalami Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn sebagaimana terdapat dalam buku siswa. Buku ini merupakan petunjuk teknis untuk mengoperasionalkan materi
pembelajaran yang terdapat dalam buku siswa. Oleh karena itu, sudah semestinya guru membaca dan mengimplementasikannya dalam setiap melaksanakan proses
pembelajaran.
Secara garis besar buku guru ini terdiri atas dua bagian, yaitu Bagian I Petunjuk Umum dan Bagian II Petunjuk Khusus Pembelajaran PPKn. Secara
lebih terinci, ruang lingkup Buku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut.
1. Bagian I Petunjuk Umum, menguraikan maksud dan tujuan penyusunan buku guru, petunjuk penggunaan buku guru, KI dan KD mata pelajaran PPKn dalam
Kurikulum 2013, karakteristik mata pelajaran PPKN dan strategi pembelajaran PPKn.
2. Bagian II Petunjuk Khusus Pembelajaran PPKn, menguraikan petunjuk pembelajaran tiap komptensi dasar.
C. KI dan KD Mata Pelajaran PPKn dalam Kurikulum 2013
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X memiliki 4 kompetensi inti dan 28 kompetensi dasar. Dalam proses pembelajarannya
KI-3 pengetahuan dan KI-4 keterampilan disajikan melalui pembelajaran langsung direct teaching. Sedangkan KI-1 sikap spiritual dan KI-2 sikap
sosial dilaksanakan melalui pembelajaran tidak langsung indirect teaching, melalui keteladan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan,
dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap Sikap
spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
Buku Guru PPKn
3
dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Proses pembelajaran KI-1 sikap spiritual dan KI-2 sikap sosial dalam mata pelajaran PPKn ditumbuhkan sebagai akibat dari kompetensi pengetahuan dan
keterampilan dalam KI-3 pengetahuan dan KI-4 keterampilan, contohnya mempelajari Wawasan Nusantara menumbuhkan sikap peduli. Juga sebagai
dampak pengiring mutual efect dari proses pembelajaran yang dirancang sehingga menumbuhkan sikap dalam KI-1 dan KI-2, contohnya proses
pembelajaran dengan diskusi kelompok menumbuhkan sikap kerja sama dan toleransi.
Berikut penyebaran kompetensi inti dan kompetensi dasar Mata pelajaran PPKn Kelas X secara lingkup.
Tabel 1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKN kelas X Kompetensi Inti 1
Sikap Spiritual Kompetensi Inti 2
Sikap Sosial
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
1.1. Menghayati nilai- nilai Pancasila dalam
praktik penyelenggaraan pemerintahan negara
sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa. 2.1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyenggaraan pemerintah Negara.