Kelas X SMAMASMKMAK
20
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, secara umum pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah adalah upaya mengembangkan kualitas warga
negara secara utuh dalam berbagai aspek sebagai berikut. 1. Kemelekwacanaan sebagai warga negara civic literacy, yakni pemahaman
peserta didik sebagai warga negara tentang hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan demokrasi konstitusional Indonesia serta menyesuaikan
perilakunya dengan pemahaman dan kesadaran itu. 2. Komunikasi sosial kultural kewarganegaraan civic engagement, yakni
kemauan dan kemampuan peserta didik sebagai warga negara untuk melibatkan diri dalam komunikasi sosial-kultural sesuai dengan hak dan
kewajibannya. 3. Kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara civic skill and
participation, yakni kemauan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik sebagai warga negara dalam mengambil prakarsa danatau turut serta dalam
pemecahan masalah sosial-kultural kewarganegaraan di lingkungannya. 4. Penalaran kewarganegaraan civic knowledge, yakni kemampuan peserta
didik sebagai warga negara untuk berpikir secara kritis dan bertanggung jawab tentang ide, instrumentasi, dan praksis demokrasi konstitusional
Indonesia. 5. Partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab civic participation
and civic responsibility, yakni kesadaran dan kesiapan peserta didik sebagai warga negara untuk berpartisipasi aktif dan penuh tanggung jawab dalam
berkehidupan demokrasi konstitusional. Dokumen SKGK Depdiknas, 2004.
3. Tujuan Mata Pelajaran PPKn
Sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 Penjelasan Pasal 77 b Ayat 1 Huruf ditegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara umum tujuan dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni
a. Sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung
jawab kewarganegaraan civic conidence, civic committment, and civic responsibility.
Buku Guru PPKn
21
b. Pengetahuan kewarganegaraan. c. Keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi
kewarganegaraan civic competence and civic responsibility. Secara khusus Tujuan PPKn yang berisikan keseluruhan dimensi tersebut
dimaksudkan agar peserta didikpeserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, pemahaman, dan pengamalan nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial.
b. Memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. c. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat
kebangsaan serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat
Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia. d. Berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota
masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup
bersama dalam berbagai tatanan sosial Budaya.
Tujuan akhir dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah terwujudnya warga negara yang cerdas dan baik, yakni warga negara yang
bercirikan tumbuhkembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi, dan kreativitas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara secara tertib, damai, dan kreatif, sebagai cerminan dan pengejawantahan nilai, norma dan moral Pancasila. Peserta didik dikondisikan
untuk selalu bersikap kritis dan berperilaku kreatif sebagai anggota keluarga, warga sekolah, anggota masyarakat, warga negara, dan umat manusia di
lingkungannya secara cerdas dan baik. Proses pembelajaran diorganisasikan dalam bentuk belajar sambil berbuat learning by doing, belajar memecahkan
masalah sosial social problem solving learning, belajar melalui perlibatan sosial socio participatory learning, dan belajar melalui interaksi sosial-
kultural sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat.
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PPKn
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran penyempurnaan dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
PKn yang semula dikenal dalam Kurikulum 2006. Penyempurnaan tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan 1 Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa diperankan dan dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan Kriteria keberhasilan pencapaian tingkat
kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; 2 substansi dan jiwa