Membangun Kerukunan Umat Beragama

Buku Guru PPKn 91 hubungan baik dalam pergaulan antara warga baik yang seagama, berlainan agama maupun dengan pemerintah. Kerukunan antar umat seagama berarti adanya kesepahaman dan kesatuan untuk melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dengan menghormati adanya perbedaan yang masih bisa ditolerir. Dengan kata lain dengan sesama umat seagama tidak diperkenankan untuk saling bermusuhan, saling menghina, saling menjatuhkan, tetapi harus dikembangkan sikap saliang menghargai, menghomati dan toleransi apabila terdapat perbedaan, asalkan perbedaan tersebut tidak menyimpang dari ajaran agama yang dianut. Kemudian, kerukunan antar umat beragama adalah cara atau sarana untuk mempersatukan dan mempererat hubungan antara orang-orang yang tidak seagama dalam proses pergaulan pergaulan di masyarakat, tetapi bukan ditujukan untuk mencampuradukan ajaran agama. Ini perlu dilakukan untuk menghindari terbentuknya fanatisme ekstrim yang membahayakan keamanan, dan ketertiban umum. Bentuk nyata yang bisa dilakukan adalah dengan adanya dialog antar umat beragama yang di dalamnya bukan membahas perbedaan, akan tetapi memperbincangkan kerukunan, dan perdamaian hidup dalam bermasyarakat. Intinya adalah bahwa masing-masing agama mengajarkan untuk hidup dalam kedamaian dan ketentraman. Sumber: http:bit.ly1PcP0eU Gambar 3.2 Indahnya Kerukunan Antar Umat Beragama Kelas X SMAMASMKMAK 92 c. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan Model Problem Based Learning sebagai berikut. SINTAK DESKRIPSI KEGIATAN Orientasi peserta didik pada masalah 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi peserta didik agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. 2. Guru meminta peserta didik untuk mengamati dengan membaca buku BAB 2, Sub Bab C. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia 3. Guru menanamkan sikap teliti dan cermat dalam membaca sub bab tersebut. 4. Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang penting dan mungkin dapat dieksplorasi dari bacaan tersebut. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 1. Guru membagi peserta didik dalam 7 kelompok heterogen beranggotakan antara 4 - 5 orang. 2. Guru meminta peserta didik secara kelompok mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam dalam datar pertanyaan. 3. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan. 4. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar” sebuah masalah yang rumit dan kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. 5. Selama penyelidikan peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi tentang kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia. 6. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk belajar keras. 7. Peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian masalah tersebut. Buku Guru PPKn 93 Membimbing penyelidikan individual dan kelompok 1. Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi tentang kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia, ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut. a. Landasan hukum kebebasan beragama di Indonesia b. Makna kebebasan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME c. Toleransi dan kerja sama antar umat beragama di Indonesia d. Tantangan dan hambatan dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia e. Peran pemerintah dalam menjamin kebebasan beragama di Indonesia 2. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan pertanyaan pada peserta didik untuk berpikir tentang jawaban terhadap masalah tersebut di atas dan pemecahan masalah terhadap permasalahan keberagaman di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan toleransi antar umat beragama. 3. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan menyelidiki kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia oleh kelompok. 4. Guru menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks atau buku referensi lainnya. 5. Guru bertindak sebagai sumber belajar bagi peserta didik dengan membei konirmasi atas jawaban peserta didik, atau mengungkap lebih jauh penyelidikan yang telah mereka lakukan. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 1. Guru membimbing kelompok untuk mengidentiikasi permasalahan yang berhubungan dengan kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia 2. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil identiikasi permasalahan yang berhubungan dengan kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia 3. Laporan tersebut dapat berupa bahan tayang powerpoint atau laporan tertulis. 4. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat dilakukan setiap kelompok secara bergantian di depan kelas dan kelompok lain memberikan pertanyaan atau komentar terhadap hasil kerja dari kelompok penyaji. Kelas X SMAMASMKMAK 94 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1. Guru memberikan bimbingan agar peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang berhubungan dengan kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia 2. Guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas mereka selama proses kegiatan belajarnya. 3. Guru membantu peserta didik melakukan releksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.

d. Penilaian 1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap terhadap peserta didik dilakukan dengan menggunakan observasi. Observasi terhadap peserta didik terkait dengan aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik, yaitu dengan mengerjakan tugas mandiri 2.3. Mengidentiikasi ciri-ciri kemerdekaan beragama dan berkepercayaan kemerdekaan beragama dan kepercayaan diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, serta dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional mengenai hak-hak Sipil dan Politik. Tugas kalian adalah mengidentiikasi ciri-ciri kemerdekaan beragama dan kepercayaan yang terdapat dalam dua peraturan tersebut. Tuliskan hasil identiikasi kalian ke dalam tabel di bawah ini. No Ciri-Ciri Kemerdekaan Penjelasan 1 2 3 4 5 6 Buku Guru PPKn 95 7 8

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil analisis dari kasus yang dibuat baik secara lisan 1 s.d 2 orang maupun secara tertulis selain peserta didik yang mengkomuniikasikan.

4. PERTEMUAN KEEMPAT

Pertemuan keempat membahas materi tentang Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia.

a. Indikator Pencapaian Kompetensi

1 Membangun nilai-nilai menghargai dan kerja sama yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. 2 Mengidentiikasi sistem pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia. 3 Menyaji dan mengkomunikasikan hasil telaah isi analisis tentang ketentuan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan.

b. Materi Pelajaran 1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia

Upaya mempertahankan kemerdekaan termaktub ke dalam Undang Undang Dasar 1945 Bab XII tentang Pertahanan Negara Pasal 30. Kemerdekaan negara Indonesia dapat dipertahankan apabila dibangun pondasi atau sistem pertahanan dan keamanan negara yang kokoh, sehingga hal itu harus diatur dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 yaitu 30 ayat 1 sampai dengan ayat 5 yang menyatakan sebagai berikut. 1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.