52
2.3 Penelitian yang Relevan
Model pembelajaran
berbasis masalah
dinilai mampu
meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. Hal itu dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fachrurozi 2011: 76-89 terhadap siswa
kelas IV SD dari 13 sekolah di Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen Propinsi Aceh mengungkapkan bahwa model PBL dapat meningkatkan
kemampuan matematis siswa daripada pembelajaran konvensional. Peningkatan kemampuan siswa yang dapat diperoleh dari model
PBL juga diperoleh dengan kombinasi dari model PBL dan pendekatan saintifik. Berdasarkan penelitian Mustikawati 2014 yang dilakukan pada
siswa kelas VII materi segiempat, penerapan pendekatan saintifik dengan model PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Karena
dengan suatu pendekatan berpikir dan berbuat yang diawali dengan mengamati dan menanya sampai kemudian mereka dapat berupaya untuk
mengumpulkan informasi,
mengasosiasi hingga
akhirnya mengkomunikasikan. Dalam pendekatan itu, pembelajaran dengan
permasalahan terkait dunia nyata tentunya akan membuat siswa lebih mudah untuk memperoleh pengetahuan.
Selain menggunakan model dan pendekatan dalam pembelajaran, guru tentunya perlu untuk mengetahui gaya belajar siswa untuk
memudahkan mendorong siswa dalam belajar. Gaya belajar yang dimaksud adalah, gaya belajar yang dikategorikan menjadi tiga gaya belajar, yaitu
gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Hasil
53
penelitian yang dilakukan oleh Rahayu 2009 yang menyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar visual lebih baik prestasi belajar matematikanya
dibandingkan dengan gaya belajar kinestetik, tetapi lebih baik dari siswa dengan gaya belajar auditorial. Dan siswa dengan gaya belajar auditorial
lebih baik prestasi belajar matematikanya dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik.
54
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Menurut Moleong 2013:6 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena memungkinkan
untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa SMP kelas VIII ditinjau dari gaya belajar menurut Deporter dan Hernacki, yaitu gaya
belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik, atau disingkat V-A-K, dimana dalam komunikasi matematis mengacu pada
indikator pada aspek tertulis dari NCTM. Dalam konteks masalah ini, jika dibandingkan pendekatan non-kualitatif, maka pendekatan kualitatif tentu
lebih cocok untuk mendapatkan informasi deskriptif holistik berdasarkan pengumpulan dari data yang bersifat lisan atau tulisan.