9
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran makna yang berbeda terhadap judul dan memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca maka perlu
dijelaskan batasan-batasan istilah sebagai berikut.
1.5.1 Analisis
Analisis adalah penyelidikan sesuatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Jadi, maksud analisis dalam penelitian ini adalah
penyelidikan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII berdasarkan gaya belajar pada penerapan model Problem Based Learning
dengan pendekatan saintifik.
1.5.2 Gaya Belajar
Gaya belajar adalah sebuah pendekatan atau suatu cara yang cenderung dipilih dan digunakan oleh seseorang untuk memperoleh,
menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.DePorter dan Hernacki 2008: 112 menyatakan bahwa seseorang
dapat memiliki tiga jenis gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik, atau disingkat V-A-K.
1.5.3 Kemampuan Komunikasi Matematis
Kemampuan komunikasi merupakan salah satu syarat penting yang membantu dalam proses penyusunan pikiran dan dalam menghubungkan
antar gagasan, sehingga dapat dimengerti orang lain. Menurut Brenner 1998: 109 komunikasi dalam matematika berarti menggunakan bahasa
dan konvensi matematika. Indikator kemampuan siswa dalam komunikasi
10
matematis pada pembelajaran matematika menurut NCTM dalam Fachrurozi 2011: 81 sebagai berikut.
1 Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan dan mendemonstrasikan serta menggambarkannya secara visual.
2 Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide- ide matematis baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual
lainya. 3 Kemampuan
dalam mengunakan
istilah-istilah, notasi-notasi
matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi.
Kemampuan komunikasi matematis yang akan diteliti pada penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis pada aspek tertulis dengan
indikator dari NCTM.
1.5.4 Model Problem Based Learning PBL
Problem Based Learning merupakan model yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar.
Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Schmidt 2007 yakni meliputi unsur-unsur sebagai
berikut. a. Siswa dikumpulkan dalam kelompok-kelompok kecil.
b. Pemberian orientasipetunjuk pada setiap kelompok. c. Tugas
pembelajaran mereka
adalah untuk
menjelaskan penyelesaian masalah sesuai dengan materi pelajaran.
11
d. Penyelesaian dilakukan dengan diskusi awal dengan kemampuan yang dimiliki setiap angota kelompok.
e. Guru berperan untuk memfasilitasi pembelajaran. f. Guru sebagai fasilitator memberikan petunjuk seperti informasi
yang relevan, pertanyaan, dan lain-lain yang disajikan dengan suatu rancangan permasalahan.
g. Sumber untuk belajar mandiri dapat berupa buku, artikel, atau media lainnya.
1.5.5 Pendekatan Saintifik