Instrumen Penggolongan Gaya Belajar

62 kemampuan komunikasi matematissiswa kelas VIIIditinjau dari gaya belajar.

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono 2013: 306 menyatakan bahwadalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen kunci. Hal ini dimaksudkan karena penelitian ini akan menganalisis berpikir masing- masing gaya belajar siswa dalam memecahkan masalah matematika. Karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data, yang dibantu dengan instrumen pendukung yaitu: 1 instrumen penggolongan gaya belajar; 2 instrumen tes kemampuan komunikasi matematis TKKM; dan 3 pedoman wawancara.

3.5.1 Instrumen Penggolongan Gaya Belajar

Instrumen lembar tugas pertama dalam penelitian ini adalah lembar angket untuk menentukan penggolongan gaya belajar. Instrumen lembar angket ini bertujuan untuk memperoleh data gaya belajar siswa menurut 63 Deporter dan Hernacki. Instrumen ini diambil dari buku Quantum Learningkarangan DePorter dan Hernacki dan sebagai sumber pendukung digunakan juga data gaya belajar yang sejenis dari buku Accelerated Learning karangan Colin Rose. Instrumen dalam buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga peneliti sudah dapat menggunakannya. Instrumen penggolongan gaya belajar ini berupa angket. Angket penggolongan gaya belajar ini terdiri dari 30 butir pertanyaan dan tiap butir pertanyaan terdiri dari tiga pilihan jawaban. Ketiga jawaban tersebut sudah pasti mewakili ciri-ciri dari salah satu gaya belajar, jawaban a untuk mewakili gaya belajar visual, jawaban b mewakili gaya belajar auditorial, dan jawaban c mewakili gaya belajar kinestetik. Tugas siswa dalam penggolongan gaya belajar ini adalah memilih salah satu dari tiga pilihan jawaban yang tersedia pada masing-masing butir pertanyan. Untuk membedakan seorang siswa termasuk dalam gaya belajar tertentu, digunakan skor dominan yang mempunyai selisih lebih dari atau sama dengan setengah deviasi standar atau simpangan baku dari skor yang lain dari siswa tersebut. Jika selisihnya kurang dari deviasi standar maka siswa tersebut tidak dikualifikasikan dalam salah satu gaya. Hal itu berdasarkan salah satu fungsi deviasi standar yaitu sebagai alat untuk mengetahui tingkat variabilitas atau penyebaran data. Adapun rumus deviasi standar yang digunakan sebagai berikut. 64 √ ∑ ̅ Keterangan: s : deviasi standar : skor gaya ke-i ̅ : rata-rata skor n : jumlah jenis gaya Setelah instrumen dibuat berdasarkan indikator gaya belajar, maka diperlukan validator dari ahli Psikologi satu orang untuk menyesuaikan dengan bahasa ilmiah bidang psikologi. Adapun yang dimaksud ahli dalam hal ini adalah para validator yang berkompeten melakukan validasi terhadap instrumen. Validasi instrumen penggolongan gaya belajar diarahkan pada kesesuaian bahasa dan isi dari pertanyaan. Selain validator yang berkompeten dalam bidang psikologi, validator lain dalam penyusunan instrumen ini adalah dua dosen pembimbing dari peneliti. Nama-nama validator instrumen penggolongan gaya belajar dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Nama-nama Validator Instrumen Penggolongan Gaya Belajar Validator Nama Pekerjaan 1 Dr. Drs. Edy Purwanto, M.Si Dosen Psikologi UNNES 2 Dr. Mulyono, M.Si Dosen Matematika UNNES 3 Drs. Supriyono, M.Si Dosen Matematika UNNES Para validator memberikan komentar maupun saran yang langsung pada naskah instrumen. Komentar dan saran lebih mengarah pada revisi kata-kata dan penulisan. Lembar validasi oleh validator dapat dilihat pada 65 lampiran 5 dan instrumen penggolongan gaya belajar yang telah divalidasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.

3.5.2 Instrumen Lembar Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING

46 279 461

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY (SAVI) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

2 27 377

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS BERDASARKAN SELF ESTEEM SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING

2 33 404

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MELALUI MODEL SSCS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS VIII SKRIPSI

8 111 483

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII

3 45 466

KEEFEKTIFAN MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA POP UP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII

3 50 561

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 16

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 11

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM MATERI HIMPUNAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DI SMP

0 0 9

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SOKARAJA DILIHAT DARI GAYA BELAJAR

0 0 15