Lokasi Penelitian Subjek atau Pelaku Penelitian

55

3.2 Situasi Sosial Penelitian

Menurut Spradley sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2013: 297 penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi situasi sosial yang terdiri dari tiga unsur yakni 1 tempat place; 2 pelaku actors; dan 3 aktivitas activity. Dalam penelitian ini, ketiga unsur tersebut dijabarkan melalui penjelasan berikut.

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah kelas VIII SMP Negeri 1 Trangkil, yang beralamatkan di Desa Ketanan,Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

3.2.2 Subjek atau Pelaku Penelitian

Menurut Sugiyono 2013: 314 actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu. Ia juga berpendapat actor: the people involve: yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi sosial. Dalam penelitian ini, subjek penelitian menjadi sumber informasi adalah 9 orang siswa dari kelas VIII-A SMP Negeri 1 Trangkil, Kabupaten Pati tahun pelajaran 20142015. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Yuni Saadah diperoleh informasi bahwa kelas VIII-A merupakan kelas dengan kemampuan matematika siswa yang baik, sehingga peneliti dapat memperoleh informasi secara maksimal. Pemilihan subjek penelitian ini didasari oleh beberapa pertimbangan, yaitu: 1 siswa kelas VIII semester 2 dua sudah memiliki pengalaman belajar yang cukup,sehingga dapat diharapkan dapat berkomunikasi lebih baik di bidang matematika; 2 56 sedang tidak dalam tekanan ujian nasional maupun tekanan sebagai siswa baru di sekolah; dan 3 lebih mudah diwawancarai untuk memperoleh data akurat yang dibutuhkan pada penelitian ini. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan teknik pengambilan purposive sampling.Penentuan subjek penelitian berhubungan dengan pengambilan sampel penelitian. Menurut Moleong 2013: 224 pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif bermaksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya construction. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sample. Penelitian ini berkepentingan untuk memunculkan simpulan deskripsi komunikasi matematis ditinjau dari gaya belajar, sehingga memerlukan dasar berupa data-data dari gaya belajar siswa. Oleh karena itu, berdasarkan konstruksi tujuan: 1 mengelompokkan siswa berdasarkan penggolongan gaya belajar; 2 menggali data dari siswa untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis berdasarkan gaya belajar; 3 mencapai simpulan deskriptif kemampuan komunikasi matematis berdasarkan gaya belajar sehingga digunakan teknik sampel bertujuan purposive sampling. 57 Penentuan subjek penelitian sebanyak 9 sembilan siswa tersebut berdasarkan pengambilan sampel secara purposive sampling dari siswa di satu kelas di kelas VIII. Berdasarkan tes penggolongan gaya belajar dari DePorter dan Hernacki akan diperoleh tiga gaya belajar siswa. Dalam penelitian kualitatif tidak ada aturan khusus tentang banyak subjek yang harus diteliti, namun memperhatikan ketercukupan informasi yang diperoleh. Menurut klasifikasi tersebut diambil masing-masing 3 orang setiap gaya belajar untuk dijadikan subjek yang dipandang cukup untuk memberikan gambaran kemampuan komunikasi matematis. Untuk menentukan gaya belajar dilakukan cara dengan langkah- langkah sebagai berikut. 1 Dari hasil penggolongan gaya belajar, setiap kelompok gaya belajar dipilih tiga subjek penelitian secara purposive. Subjek dipilih dengan mempertimbangkan hasil penggolongan gaya belajar dan hasil tes tertinggi kemampuan komunikasi matematis TKKM. 2 Pemilihan subjek secara bertahap dimulai dari menyiapkan instrumen penggolongan gaya belajar, melaksanakan tes tertulis penggolongan gaya belajar, menganalisis hasil tes tertulis gaya belajar kemudian menyiapkan instrumen penggolongan tes kemampuan komunikasi matematis, menetapkan kriteria pemilihan subjek, melaksanakan tes tertulis tes kemampuan komunikasi matematis, menganalisis hasil tes tertulis tes kemampuan komunikasi matematis, dan terpilih subjek penelitian yang memenuhi kriteria. 58 Kemudian, berikut akan dijelaskan tujuan purpose penentuan sampel yang selanjutnya disebut subjek penelitian yang terdiri dari 9 sembilan siswa. 1 Peneliti meyakini bahwa di dalam suatu kelas setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda dengan yang lainnya. 2 Secara ideal subjek-subjek penelitian adalah seluruh siswa di kelas. Namun karena keterbatasan peneliti tentang tenaga, waktu, kemampuan, dan kondisi geografis sehingga cukup dipilih sembilan subjek yang terdiri dari masing-masing berjumlah tiga dari gaya belajar visual,tiga dari gaya belajar auditorial, dan tiga dari gaya belajar kinestetik. 3 Secara umum, pemilihan 9 sembilan subjek yang terdiri dari tiga gaya belajar tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari gaya belajar secara holistik. 59 Gambar 3.1 Subjek Penelitian

3.3 Data dan Sumber Data Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING

46 279 461

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY (SAVI) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

2 27 377

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS BERDASARKAN SELF ESTEEM SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING

2 33 404

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MELALUI MODEL SSCS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS VIII SKRIPSI

8 111 483

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII

3 45 466

KEEFEKTIFAN MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA POP UP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII

3 50 561

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 16

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 11

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM MATERI HIMPUNAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DI SMP

0 0 9

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SOKARAJA DILIHAT DARI GAYA BELAJAR

0 0 15