32
2.4 Kerangka Berfikir
Kegiatan belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pendidikan. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti
bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar yang dialami siswa.
Pembelajaran dimasa kini dengan adanya penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran KTSP, dalam pembelajaran akuntansi dituntut untuk aktif,
sehingga akan menciptakan kemampuan berpikir dalam penyelesaian soal-soal atau masalah akuntansi. Pembelajaran aktif mengutamakan perkembangan atau
kemampuan siswa, guru tidak lagi menjadi subyek utama yang membawakan bahan dan menentukan jalannya pengajaran akan tetapi subyek utama dalam
pengajaran adalah siswanya sendiri, ia harus giat dengan swadaya dan swakaryanya.
Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya sumber belajar dan kemandirian belajar dapat menumbuhkan
motivasi siswa antara lain dengan melalui cara belajar yang bervariasi, memberikan kesempatan siswa agar lebih aktif. Berdasarkan atas kualitas tersebut,
faktor tersebut dapat memberikan peran penting yakni menciptakan proses belajar yang efektif yang berkualitas tinggi supaya menghasilkan prestasi belajar yang
tinggi pula. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas
atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif
33
dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
Sumber belajar dalam proses belajar mengajar berperan sangat penting untuk memeperlancar kegiatan belajar agar prestasi siswa baik. Semiawan
1992:96 menyatakan bahwa sebenarnya kita sering melupakan sumber belajar mengajar yang terdapat di lingkungan kita, baik di sekitar sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah.Untuk itu, dalam memilih sumber belajar siswa harus menyesuaikan dengan kebutuhan belajarnya sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mereka. Pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang tepat oleh siswa dimungkinkan dapat meningklatkan atau menambah prestasi
belajar siswa. Kemandirian belajar juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar perlu ditekankan juga adanya kemandirian dalam belajar oleh siswa. Menurut Dodds dalam Marjohan
2008:7, menjelaskan bahwa konsep belajar mandiri menggambarkan adanya kendali belajar serta penentuan waktu dan tempat belajar yang berada pada diri
siswa yang belajar. Dalam sistem belajar mandiri, siswa tidak harus belajar sendiri-sendiri atau sendirian. Siswa yang belajar mandiri tidak berarti harus
terlepas sama sekali dengan pihak lain. Dalam belajar mandiri, siswa selain belajar secara individual bisa juga secara berkelompok dengan siswa lain. Bahkan
34
dalam hal-hal tertentu dimungkinkan pula untuk meminta bantuan guru, tutor, atau pihak lain yang dianggap bisa membantu.
Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi masalah, dan
dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Kemandirian tersebut akan menumbuhkan sikap-sikap positif yang akan membantu
keberhasilan belajar antara lain akan tumbuh rasa tanggung jawab dalam belajar, tidak tergantung terus menerus pada orang lain, memiliki sikap yang kreatif dalam
belajar, serta menjadi tegas mengambil keputusan dalam belajar. Gambaran kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah:
Gambar: Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis Penelitian Sumber belajar X1, indikator: