C. SIFAT MEKANIKA TANAH
1. Pemadatan Tanah
Wesley 1973 pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori- pori tanah dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis. Di lapangan
biasanya dipakai cara menggilas, sedangkan di laboratorium dipakai cara memukul. Untuk setiap pemadatan tertentu certain compactive effort
kepadatan yang tercapai tergantung kepada banyaknya air di dalam tanah tersebut, yaitu kepada kadar airnya.
Tujuan dari pemadatan, yaitu: a.
Menaikkan kekuatannya. b.
Memperkecil “compressibility” nya dan daya rembesan airnya. c.
Memperkecil pengaruh air terhadap tanah tersebut. Faktor terpenting yang mempengaruhi tingkat pemadatan suatu tanah
adalah kadar air, gradasinya dan besarnya energi yang diberikan pada pemadatan bahan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengujian
pemadatan untuk memperoleh karakteristik mekanis berupa tingkat kepadatan suatu bahan tanah, juga untuk mengetahui kemampuan
pemadatan bahan tersebut. Pengujian pemadatan di laboratorium dilakukan dengan beberapa
metode yang didasarkan pada perbedaan cara pelaksanan pemadatannya, antara lain adalah Sosrodarsono dan Takeda, 1977:
a. Pemadatan tumbuk yaitu dengan menjatuhkan sebuah penumbuk
diatas contoh bahan. b.
Pemadatan tekan yaitu pemadatan yang didasarkan pada prinsip pengoperasian pada contoh bahan dengan dongkrak hidrolis.
c. Pemadatan getar yaitu pemadatan yang menggunakan daya getaran
mesin vibrasi. Dari ketiga metode pengujian tersebut, yang paling luas
penggunaannya adalah metode penumbukan dan dianggap sebagai metode yang standar. Hal ini disebabkan karena peralatannya cukup sederhana
demikian pula pelaksanaan pengujiannya, sedang hasilnya paling memadai.
Das 1988 menyatakan pemadatan berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga dengan demikian meningkatkan daya dukung
pondasi diatasnya. Pemadatan juga mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemantapan lereng.
Pemadatan tanah adalah cara yang paling jelas dan sederhana untuk memperbaiki stabilitas dan kekuatan dukung tanah. Pemadatan
didefinisikan sebagai proses menaikkan berat unit tanah dengan memaksa butiran-butiran tanah menjadi lebih rapat dan mengurangi pori-pori udara.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan beban statis maupun dinamis pada tanah. Tujuan pemadatan adalah untuk memperoleh tanah yang
mempunyai sifat-sifat fisis yang sesuai bagi suatu pekerjaan tertentu. Dunn et al., 1980.
2. Konsistensi Tanah