dilihat pada Tabel 14. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di bawah ini. Kemudian dengan menghubungkan pasangan koefisien x
i
dan y
i
maka dapat digambarkan kurvagaris freatik yang terlihat pada Gambar 25 b.
Perhitungan ini berdasarkan pada Lampiran 7 diketahui nilai-nilai: a
= 12.2 cm = 18.4
x = a cos y = a sin
= 12.2 cos 18.4 = 12.2 sin18.4
= 11.6 cm = 3.9 cm
x
o
= d – x y
o
= Hp – y
K = y
o
x
o 2
= 93.5 – 11.6 = 15 – 3.9
= 11.1 81.9
2
= 81.9 cm = 11.1 cm
=1.65x 10
-3
cm Tabel 14. Nilai titik-titik yang terdapat pada garis freatik
Parameter Nilai dan Perhitungan
x
i
10 11.25
20 30
40 50
60 70
80 83.2
y
i
= K x
i 2
0.165 0.209
0.662 1.489
2.648 4.137
5.957 8.109
10.591 11.455
Dari Gambar 25 b, dapat dilihat garis aliran dengan garis tanggul tidak terletak pada garis freatik yang berbentuk parabola. Akan tetapi
mengalami penyesuaian, yaitu berubah berangsur-angsur menjadi tegak lurus terhadap muka tanggul pada garis muka air. Hal ini disebabkan
karena muka tanggul bagian hulu merupakan garis equi-potensial dan garis freatik merupakan garis aliran sedangkan kemiringan garis equi-potensial
adalah tegak lurus terhadap garis aliran sesuai dengan penelitian Wesley 1973.
3. Program GEO-SLOPE
Program ini merupakan program komputer yang terdiri dari 5 jenis program yang berbeda fungsi dan pemakaiannya. Untuk menggambarkan
garis freatik dan hal-hal lain yang berhubungan dengan rembesan, program yang digunakan adalah SEEPW. Penggambaran garis freatik dengan
program ini juga memperhitungkan sifat fisik tanah.
Data-data yang dibutuhkan antara lain jenis bahan, permeabilitas konduktivitas hidrolik, tinggi tekan head pressure, pressure, flux, dan
lain-lain atau dengan kombinasi data-data yang tersedia tersebut. Dalam hal ini, data yang digunakan untuk penggambaran garis aliran dengan
program SEEPW adalah data konduktivitas hidrolik dan pressure. Data dimensi yang dimasukkan ke dalam program SEEPW adalah
dimensi model tanggul yang terdapat pada Lampiran 6. Panjang model tanggul yang dimasukkan ke dalam program SEEPW sebesar 1.4 m dan
tinggi model tanggul 0.2 m. Nilai ini sesuai dengan nilai yang terdapat pada model tanggul yang dibuat. Setiap satuan yang digunakan
disesuaikan dengan satuan dalam SI. Dalam pengambaran dengan menggunakan SEEPW ini dilakukan perbandingan antara model tanggul
dengan kondisi tanpa drainase dan menggunakan drainase horizontal. Tampilan program SEEPW baik pada tanggul tanpa drainase maupun
tanggul dengan menggunakan drainase horizontal dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 9. Sedangkan hasil running berupa garis freatik yang
terjadi pada tubuh model tanggul tanpa drainase dan dengan drainase horizontal dapat dilihat pada Gambar 25 c dan 26 b.
Dari Gambar 25c tersebut terlihat garis freatik yang memotong garis tanggul di hulu secara tegak lurus dan memotong garis tanggul di hilir
dengan panjang sebesar a dari ujung bawah muka tanggul bagian hilir. Panjang a dihitung dengan menghitung jarak antara titik koordinat 1 dan
titik koordinat 2 menggunakan rumus phytagoras. Titik 1 memiliki koordinat 1.2250 ; 0.0625 dan titik 2 memiliki koordinat 14.0 ; 0.
Sehingga panjang zona basah a adalah
2 2
0625 .
2250 .
1 4
. 1
− +
− =
0.186 m = 18.6 cm. Dari ketiga metode tersebut dihasilkan bahwa nilai zona basah antara
metode pengamatan di laboratorium dengan program GEO-SLOPE tidak terlalu berbeda jauh karena kedua metode tersebut sama-sama
memperhitungkan dimensi tanggul dan sifat-sifat fisik tanah dari model tanggul, tetapi cukup berbeda jauh dengan nilai zona basah yang
dihasilkan dari metode analisis grafis. Hal ini terjadi karena pada metode
analisis grafis hanya memasukkan data dimensi tanggul saja tetapi tidak memperhitungkan sifat-sifat fisik tanah dari model tanggul itu sendiri.
Hasil yang diperoleh dari ketiga metode pada model tanggul tanpa drainase maupun baik model tanggul dengan drainase horizontal dapat kita
lihat pada Gambar 25 dan Gambar 26.
Flux section Garis freatik
1 1.2250;0.0625 2 1.4 ; 0
4 .4
9 5
e -0
8
Jarak m
-0.1 0.0
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1.0
1.1 1.2
1.3 1.4
K e
d a
la m
a n
m x
.0 1
-50 50
100 150
200
a
b
c
Gambar 25. Pembentukan Garis Freatik dari 3 metode. a. Pengamatan Langsung, b. Analisis grafis, c. Program Geo-Slope
Flux section Garis f reatik
1 1.3250 ; 0.0250 2 1.4 ; 0
5. 08
15 e-
00 8
Jarak m
-0.1 0.0
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1.0
1.1 1.2
1.3 1.4
K e
d a
la m
a n
m x
.0 1
-50 50
100 150
200
a
b
Gambar 26. Pembentukan Garis Freatik dari 2 metode a. Pengamatan Langsung, b. Program Geo-Slope
V. KESIMPULAN DAN SARAN A.