Tanah latosol merupakan suatu jenis tanah yang terbentuk pada daerah yang bercurah hujan sekitar 2000-4000 mm tiap tahun, bulan kering lebih
kecil dari tiga bulan tipe iklim A-B Schmidt dan Ferguson, dengan bahan induk tufa vulkanik pada daerah bertopografi berombak sampai bergunung
dengan ketinggian berkisar 10-1000 m di atas permukaan laut dan biasanya ditumbuhi oleh hutan hujan tropis Supraptohardjo, 1961 dalam Damastuti,
2005.
B. SIFAT FISIKA TANAH
Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk atau kondisi asli tanah. Sifat ini tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk,
susunan dan komposisi mineral dari partikel tanah. Selain itu juga dipengaruhi oleh macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-porinya serta
perbandingan air dan udara dalam menempati pori-pori pada waktu tertentu Hakim et al., 1986 dalam Latif, 2004. Beberapa sifat fisik tanah antara lain
kadar air tanah, tekstur, berat isi, porositas dan permeabilitas.
1. Tekstur Tanah
Sebaran relatif ukuran partikel tanah mineral disebut sebagi kelas tekstur Kalsim dan Sapei, 1992. Dalam arti umum, yang dimaksud
dengan tekstur tanah adalah keadaan permukaan tanah yang bersangkutan. Tekstur tanah dipengaruhi oleh ukuran tiap-tiap butir yang ada di dalam
tanah Das, 1988. Soepardi 1983 menyatakan bahwa dalam waktu singkat sifat tanah
tidak akan banyak berubah, walaupun proses yang berlangsung sangat aktif. Nisbah antara beberapa kelompok ukuran suatu tanah tekstur
merupakan ciri khas yang tidak mudah berubah dan dianggap sebagai ciri dasar.
Partikel-partikel tanah yang besar dengan beberapa partikel kecil akan terlihat kasar atau disebut tanah yang bertekstur kasar. Gabungan partikel
yang lebih kecil akan memberikan bahan yang bertekstur sedang, dan
gabungan partikel yang berbutir halus akan menghasilkan tanah yang bertekstur halus Bowles, 1989.
Berdasarkan teksturnya, tanah diklasifikasikan dengan menekankan pada ukuran butiran, bentuk dan susunan dari unsur-unsur penyusun tanah.
Klasifikasi ukuran partikel menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat USDA dan International Soil Science Society ISSS secara
skematis disajikan pada Gambar 1. Klasifikasi tanah juga dapat dilakukan dengan menggunakan segitiga tekstur seperti pada Gambar 2. Segitiga
tekstur dipakai untuk tanah mineral berdasarkan klasifikasi sistem USDA.
Gambar 1. Klasifikasi tekstur tanah menurut USDA dan ISSS Kalsim dan Sapei, 2003
2 0.02
20 200
2000 m
US Department of agriculture classification USDA
0.05 0.1
0.25 0.5
1.0 2.0
clay
clay silt
silt very
fine fine medi-
um coarse
very coarse
sand sand
fine coarse
gravel gravel
Persen berat pasir
Gambar 2. Diagram segitiga tekstur menurut USDA Hillel, 1998
Berdasarkan klasifikasi tekstur tanah sistem Unified Soil Classification USC, tanah diklasifikasikan berdasarkan nilai-nilai konsistensi tanah,
yaitu batas cair dan indeks plastisitas tanah. Sistem klasifikasi ini paling banyak dipakai untuk pekerjaan teknis pondasi seperti bendungan,
bangunan dan konstruksi yang sejenis. Gambar 3 memperliharkan grafik penentuan klasifikasi tanah berdasarkan sistem Unified.
Gambar 3. Klasifikasi tanah berdasarkan sistem Unified Terzaghi dan Peck, 1987
2. Kadar Air Tanah