7 – 17 Plastisitas sedang
Lempung berlanau Kohesif
17 Plastisitas tinggi
Lempung Kohesif
Sumber : Hakim, et al., 1986.
D. MODEL
Definisi model antara lain : model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual. Model memperlihatkan
hubungan-hubungan langsung maupun tidak langsung serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Oleh karena suatu model adalah abstraksi dari
realitas, pada wujudnya kurang kompleks daripada realitas itu sendiri. model adalah sutau penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks. Model
dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang sedang dikaji Suwarto, 2007.
• Jenis-jenis model : 1.
Ikonik Adalah perwakilan fisik dari hal: berdimensi 2 yaitu foto, peta, cetak
biru dan berdimensi 3 yaitu prototipe alat atau mesin. 2.
Analog mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah menurut waktu.
Berkemampuan mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji.
Banyak berkesuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan kelas-kelas yang berbeda.
Contoh: kurva permintaan, diagram alir. 3.
Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan atau equation.
• Kegunaan model antara lain: 1.
Untuk Berfikir atau melakukan analisis. Contohnya: Analisis terhadap cara kerja perangkat elektronik dilakukan dengan bantuan diagram
rangkaian.
2. Untuk berkomunikasi. Cotohnya:
Masalah kependudukan dengan jelas disampaikan melalui grafik
3. Kegunaan model untuk berlatihsimulasi. Contohnya: calon astronot
berlatih dengan model pesawat ruang angkasa 4.
Kegunaan model untuk kontrolpengendalian 5.
Kegunaan model untuk melakukan prediksi ramalan
E. UKURAN PARTIKEL TANAH
Bowles 1989 menyatakan bahwa ukuran butiran ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui seperangkat saringan yang disusun dengan
lobang yang paling besar berada paling atas, dan makin ke bawah makin kecil. Jumlah tanah yang tertahan pada saringan tertentu disebut sebagai salah satu
dari ukuran butiran contoh tanah tersebut. Ukuran partikel tanah berkisar dari batu bulat dengan diameter lebih dari 1
m sampai dengan partikel berukuran lempung dengan diameter kurang dari 0.001 mm. Pada umumnya, dasar-dasar mekanika tanah yang dikembangkan
adalah mempelajari tanah-tanah dengan ukuran partikel berkisar dari ukuran lempung sampai kerikil Dunn et al., 1980.
Partikel-partikel pasir ukurannya jauh lebih besar dan memiliki luas permukaan yang kecil dengan berat yang sama dibandingkan partikel-
partikel debu dan liat Tabel 3. Semakin tinggi persentasi pasir dalam tanah, semakin banyak ruang pori-pori diantara partikel-partikel tanah dan semakin
dapat memperlancar gerakan udara dan air Hakim et al., 1986.
Tabel 3. Klasifikasi partikel tanah menurut USDA dan Sistem Internasional Diameter cm
Jumlah Luas permukaan
Jenis Tanah Sistem
USDA Sistem
Internasional partikelgram untuk 1 gram
tanah cm
2
Pasir sangat kasar
2-1 -
90 11
Pasir kasar 1-0.50
2-0.2 720
23 Pasir sedang
0.50-0.25 -
5700 45
Pasir halus 0.25-0.10
0.2-0.02 46000
91 Pasir sangat
halus 0.10-0.05
- 722000
227 Debu
0.05-0.02 0.02-0.002
5776000 454
Liat 0.02
0.002 90260853000
8000000
Sumber : Hakim, et al., 1986
.
Hakim et al. 1986 menyatakan fraksi liat memiliki luas permukaan yang besar. Didalam tanah molekul-molekul air mengelilingi partikel-partikel liat
berbentuk seperti selaput tipis, sehingga jumlah liat akan menentukan kapasitas memegang air dalam tanah.
Wesley 1973 menyatakan bahwa kerikil dan pasir seringkali dikenal sebagai kelas bahan-bahan yang berbutir kasar, sedang golongan lanau dan
lempung dikenal sebagai bahan-bahan yang berbutir halus. Lanau adalah bahan yang merupakan peralihan antara lempung dan pasir halus, kurang
plastis dan lebih mudah ditembus air. Ukuran partikel tanah berpengaruh terhadap koefisien permeabilitas dan
pola aliran. Pada hakekatnya semakin halus butiran suatu tanah, maka koefisien filtrasinya semakin rendah dibandingkan dengan tanah yang yang
berbutir kasar.
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian terhadap pola penyebaran aliran pada model tanggul dengan menggunakan ukuran partikel
tanah maksimum 4760 µm, untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel tanah terhadap pola aliran pada model tanggul, pada penelitian kali ini digunakan
partikel tanah yang berbeda yaitu partikel tanah berukuran maksimum 1 mm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sakai, Erizal dan Tanaka
1998 menyatakan bahwa perbedaan ukuran partikel tanah yang digunakan maka hasil yang didapat akan berbeda pula.
F. TANGGUL