Kadar Air Tanah Berat Jenis Partikel Tanah

Berdasarkan klasifikasi tekstur tanah sistem Unified Soil Classification USC, tanah diklasifikasikan berdasarkan nilai-nilai konsistensi tanah, yaitu batas cair dan indeks plastisitas tanah. Sistem klasifikasi ini paling banyak dipakai untuk pekerjaan teknis pondasi seperti bendungan, bangunan dan konstruksi yang sejenis. Gambar 3 memperliharkan grafik penentuan klasifikasi tanah berdasarkan sistem Unified. Gambar 3. Klasifikasi tanah berdasarkan sistem Unified Terzaghi dan Peck, 1987

2. Kadar Air Tanah

Tanah menahan air di dalam ruang pori-porinya void. Perubahan kandungan air merupakan hasil dari perubahan proporsi antara air dan udara di ruang pori, ataupun dari perubahan volume ruang pori itu sendiri. Beberapa sifat tanah seperti kekuatan, kompresibilitas, plastisitas dan hantaran hidrolik berubah dengan berubahnya kandungan air Kalsim dan Sapei, 2003. Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air dengan berat butir padat Soedibyo, 1993. Diagram plastisitas: Untuk mengidentifikasi kadar butiran halus yang terkandung dalam tanah berbutir halus dan tanah berbutir kasar. Batas Atterberg yang termasuk dalam daerah yang diarsir berarti batasan klasifikasinya menggunakan dua simbol. CL-ML ML atau OL MH atau OH CH LH 70 80 90 10 10 20 40 30 60 50 Batas Cair LL Garis A: PI = 0,73 LL-20 In d ek s P la st is it as P I Garis A 7 4 60 50 40 30 20 10 Rumus : w = s w W W ……………………….......................................1 Dimana : w = Kadar air tanah W w = Berat jenis air W s = Berat butir padat Kadar air merupakan nisbah antara berat air dengan berat tanah kering basis kering atau volume air dibagi volume tanah basis volume. Kadar air tanah dihitung dengan persamaan sebagai berikut Sapei et al., 1990. Rumus : w = 100 c b b a m m m m − − ……………………….........................2 Dimana: w = Kadar Air Tanah m a = Berat tanah basah dan wadah g m b = Berat tanah kering oven dan wadah g m c = Berat wadah g

3. Berat Jenis Partikel Tanah

Berat jenis butiran tanah adalah perbandingan antara berat isi butiran tanah dan berat isi air murni aquades dalam volume yang sama dan pada temperatur yang sama Sosrodarsono dan Takeda, 1977. Rumus : w s s s V W G γ 1 . = ……………………………………………….3 Dimana : G S = Berat jenis butiran tanah gcm 3 W s = Berat butiran V s = Volume butiran w = Berat isi air pada temperature tertentu, sesuai dengan temperatur tanah biasanya diambil pada temperatur 15 C. w = 1 Pada temperature 4 C Biasanya pada pengujian untuk mendapatkan berat jenis butiran tanah sebagai patokan diambil pada temperatur 15 C dan karena temperatur contoh bahan yang sebenarnya tidak jauh di sekitar 15 C, sehingga pengujian dapat dilakukan pada keadaan sesuai dengan temperatur udara setempat.

4. Porositas n