14
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Belajar
Menurut Gagne sebagaimana dikutip oleh, Dahar 2011:11 menyatakan belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman.
Menurut Rifai Anni 2011: 89, menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku untuk membangun atau menciptakan pengetahuan. Sedangkan menurut Syah
2010:90 menyatakan belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Berdasarkan ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep belajar secara umum merupakan proses
kegiatan individu membangun atau menciptakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang berlangsung pada diri seseorang itu sendiri.
2.1.2 Pembelajaran Matematika
Menurut Suyitno 2004: 2, pembelajaran matematika adalah suatu proses guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada peserta
didiknya, yang didalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik
tentang matematika yang beragam agar terjadi interaksi. Sedangkan menurut Suherman et al. 2003:56-57, menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika,
para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek abstraksi.
Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh dan bukan contoh diharapkan siswa mampu menangkap pengertian suatu konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa
dilatih untuk membuat perkiraan atau dugaaan berdasarkan kepada pengalaman dan pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus generalisasi. Di
dalam proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu kesemuanya itu harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan
siswa, sehingga pada akhirnya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika.
2.2 Teori Belajar yang Mendukung