novel and valuable ”.
Kreativitas sendiri memiliki definisi yang bermacam- macam, sehingga para ahli pun memiliki pandangan yang berbeda-beda. Menurut
Sriraman, sebagaimana dikutip Shriki 2010: 160, “
due to the complex nature of creativity, most of these extant definitions are vague or elusive
”. Sriraman memandang bahwa kreativitas memiliki makna yang sangat kompleks dan arti
yang luas, sehingga definisi kreativitas yang dikemukakan sebagian orang masih samar-samar atau susah dipahami. Meskipun begitu, dengan memahami definisi
kreativitas dari banyak ahli, kita akan semakin tahu akan makna kreativitas yang sebenarnya.
Menurut Subur 2013: 50, ciri-ciri kreativitas dibedakan menjadi dua yaitu ciri kognitif aptitude dan ciri non-kognitif nonaptitude. Ciri kognitif dari
kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas dan kefasihan. Sedangkan ciri nonkognitif dari kreativitas meliputi motivasi, kepribadian, dan sikap kreatif.
Seseorang akan memiliki kemampuan berpikir kreatif yang baik apabila ia memiliku ciri kognitif dan non-kognitif yang baik pula.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memecahkan suatu
masalah dengan strategi-strategi penyelesaian yang baru dengan tepat.
2.1.4 Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif
Silver 1997: 76 menyatakan bahwa untuk menilai kemampuan berpikir kreatif anak-
anak dan orang dewasa sering digunakan “The Torrance Tests of Creative Thinking TTCT
”. Tiga komponen kunci yang dinilai dalam kreativitas menggunakan TTCT adalah kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan.
Menurut
Siswono 2010b: 8, kefasihan mengacu pada kemampuan siswa dalam memberi jawaban masalah yang beragam dan benar, fleksibilitas mengacu pada
kemampuan siswa memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda, kebaruan mengacu pada kemampuan siswa menjawab masalah dengan beberapa
jawaban yang berbeda- beda tetapi benar atau satu jawaban yang “tidak biasa”
dilakukan oleh siswa pada tingkat pengetahuannya. Tingkat kemampuan berpikir kreatif TKBK merupakan suatu
penjenjangan kemampuan
berpikir yang
hierarkhis dengan
dasar pengkategoriannya dari kriteria kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Dengan
adanya TKBK pada pembelajaran matematika, guru dapat mengetahui tingkat berpikir kreatif dari masing-masing siswa, yang selanjutnya guru tersebut dapat
melakukan upaya-upaya agar siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatifnya.
Dalam penelitian ini, penjenjangan TKBK siswa yang digunakan merupakan penjenjangan yang dikembangkan Siswono 2010a: 34 yang disajikan
pada Tabel 2.1 sebagai berikut. Tabel 2.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif
Tingkat Deskripsi Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif TKBK
TKBK 4 Sangat Kreatif
Siswa yang dalam pemecahan masalah memenuhi kriteria kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan atau kebaruan dan
fleksibilitas.
TKBK 3 Kreatif
Siswa yang dalam pemecahan masalah memenuhi kriteria kefasihan dan fleksibilitas atau kefasihan dan kebaruan.
TKBK 2 Cukup Kreatif
Siswa yang dalam pemecahan masalah hanya memenuhi kriteria fleksibilitas atau kebaruan.
TKBK 1 Kurang Kreatif
Siswa yang dalam pemecahan masalah hanya memenuhi kriteria kefasihan.
TKBK 0 Tidak Kreatif
Siswa yang dalam pemecahan masalah tidak memenuhi satu kriteria pun dari kriteria kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan.
2.1.5 Proses Berpikir Kreatif