4. Percepatan tumbuhnya teknologi informasi dan komunikasi, yang sangat erat
kaitannya  dengan  perkembangan  akses  bagi  masyarakat  untuk  mendapatkan informasi, bertukar pengetahuan dan pengalaman, sekaligus akses pasar yang
sangat penting bagi pengembangan industri kreatif. 5.
Lembaga Pembiayaan  yang  mendukung  pelaku industri kreatif,  mengingat lemahnya  dukungan  lembaga  pembiayaan  konvensional  dan  masih  sulitnya
akses bagi entrepreneur kreatif  untuk  mendapatkan  sumber  dana  alternatif seperti  modal  ventura,  atau  dana Corporate Social Responsibility CSR.
2.1.9.3 Konservasi
Saat  ini  konservasi  merupakan  salah  satu  program  yang  digalakkan  oleh pemerintah  maupun  lembaga  swadaya  masyarakat  yang  peduli  pada  lingkungan
hidup agar dapat tertanam dan menjadi salah satu prinsip yang dijunjung bersama dalam masyarakat. Secara umum, dalam konsep konservasi terdapat beberapa hal
pokok terkait
pelaksanaanya yaitu
memperbaharui kembali
renew, memanfaatkan  kembali  reuse,  mengurangi  reduce,  mendaurulang  kembali
recycle, dan menguangkan kembali refund. Pada dunia pendidikan, pendidikan konservasi merupakan sebuah program
yang  dikemas  dengan  tujuan  untuk  memberikan  pengetahuan  kepada  siswa  pada khususnya  dan  masyarakat  pada  umumnya  agar  lebih  sadar  dan  memberi
perhatian  lebih  terhadap  lingkungan  dan  permasalahan,  serta  hubungan  timbal baliknya.  Program  ini  dapat  diberikan  melalui  kegiatan  teori  dan  praktik  dengan
langkah orientasi atau pemantapan konsep, pemberian contoh, latihan, dan umpan balik  secara  variatif.  Dengan  adanya  pendidikan  konservasi  yang  dimasukkan
dalam pembelajaran, diharapkan semangat siswa untuk menjaga dan melestarikan lingkungan tetap tumbuh dalam diri mereka, karena pada merekalah masa depan
bangsa ini akan dipertaruhkan.
2.1.9.4 Asesmen Kinerja
Asesmen kinerja merupakan suatu bentuk  asesmen otentik  yang meminta siswa  untuk  mendemonstrasikan  dan  mengaplikasikan  pengetahuan  ke  dalam
berbagai  konteks  sesuai  dengan  kriteria  yang  diinginkan.  Corner,  sebagaimana dikutip  Masrukan  2014  menyatakan  bahwa  asesmen  kinerja  merupakan  cara
untuk  menilai  performa  siswa  secara  individual  maupun  kelompok  setelah dilaksanakan proses pembelajaran.
Stiggins  dalam  Masrukan  2014  mengungkapkan  bahwa  ada  beberapa alasan  mengapa  asesmen  kinerja  perlu  dilakukan  dalam  pembelajaran  di  kelas
yaitu sebagai berikut. 1.
Memberi  peluang  yang  lebih  banyak  kepada  guru  untuk  mengenali  siswa secara  lebih  utuh  sebab  pada  kenyataannya  tidak  semua  siswa  yang  kurang
berhasil  dalam  tes  objektif  atau  esai  secara  otomatis  bisa  dikatakan  tidak terampil  atau  tidak  kreatif.  Dengan  demikian  asesmen  kinerja  siswa
melengkapi cara asesmen lainnya. 2.
Dapat  melihat  kemampuan  siswa  selama  proses  pembelajaran  tanpa  harus menunggu  sampai  proses  pembelajaran  berakhir.  Asesmen  kinerja  memberi
kemudahan  pada  guru  dalam  mengamati  dan  menilai  siswa  dalam  belajar sesuatu sehingga diperoleh informasi mengenai bagaimana siswa berintegrasi
dengan lingkungan selama proses pembelajaran.
3. Adanya kemampuan siswa yang sulit diketahui atau dideteksi hanya dengan
melihat  hasil  akhir  pekerjaan  mereka,  atau  hanya  melalui  tes  tertulis  yaitu segi keterampilan dan kreativitas.
2.1.9.5 Sintaks Model Empat-K