Proses Berpikir Kreatif Masalah

2.1.5 Proses Berpikir Kreatif

Seperti pada kemampuan berpikir yang lain, pada berpikir kreatif pun siswa melalui serangkaian proses berpikir untuk menciptakan suatu kreativitas. Menurut Siswono 2004: 4, untuk mengetahui proses berpikir kreatif siswa, pedoman yang digunakan yaitu proses kreatif yang dikembangkan oleh Wallas, yang meliputi empat tahap yaitu tahap persiapan preparation, tahap inkubasi incubation, tahap iluminasi illumination dan tahap verifikasi verification. Pada tahap persiapan, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan informasi yang relevan, dan mencari pendekatan untuk memecahkannya. Pada tahap inkubasi, seseorang seakan-akan melepaskan diri secara sementara dari masalah yang ia hadapi. Tahap ini penting sebagai awal proses timbulnya inspirasi atau ide yang merupakan titik mula dari suatu penemuan atau kreasi baru dari daerah pra sadar. Pada tahap iluminasi, seseorang mendapatkan sebuah cara untuk memecahkan masalah yang diikuti dengan munculnya inspirasi dan ide-ide yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi dan gagasan baru yang lain. Pada tahap verifikasi, seseorang menguji dan mengecek apakah solusi pemecahan masalah tersebut yang ia pikirkan sudah benar atau belum. Pada tahap ini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Pada tahap terakhir ini, setelah melakukan berpikir kreatif maka harus diikuti dengan berpikir kritis. Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis bagaimana karakteristik tahap proses berpikir kreatif dari masing-masing subjek pada setiap TKBK dengan mengacu pada proses berpikir kreatif menurut teori Wallas Siswono, 2004: 4 yang ditampilkan dalam dalam Tabel 2.2 sebagai berikut. Tabel 2.2 Proses Berpikir Kreatif pada Pemecahan Masalah Tahap Proses Berpikir Kreatif Rincian Proses Persiapan Mengetahui adanya masalah, mengumpulkan informasi atau fakta yang ada, mulai membangun ide untuk memecahkan masalah Inkubasi Memahami masalah lalu mencerna fakta-fakta yang ada pada derah pra sadar Iluminasi Memperoleh cara pemecahan masalah hasil pemikiran pada derah pra sadar yang diikuti munculnya cara-cara yang lain Verifikasi Menguji strategi pemecahan masalah yang telah dilakukan dengan mengecek kembali apakan jawaban yang diberikan sudah sesuai dengan pemikirannya atau belum

2.1.6 Masalah

Suatu masalah pada dasarnya terjadi apabila tidak sesuainya antara harapan dan kenyataan. Masalah akan dihadapi oleh setiap manusia selama ia hidup dan akan selalu ada pada setiap aspek kehidupan ini, tak terkecuali pada dunia pendidikan khususnya pembelajaran matematika. Menurut Reiss dan Torner 2007: 431, masalah mempunyai peran yang sentral dalam pembelajaran matematika dan sebagian besar waktu dalam pembelajaran matematika mengarahkan pada permasalahan matematika. Memberi tantangan kepada siswa berupa masalah yang harus dipecahkannya akan menjadikan pengetahuan mereka semakin berkembang Widjajanti, 2011: 4. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah merupakan segala sesuatu yang terjadi pada seseorang yang harus ia pecahkan dengan cara- cara yang sesuai.

2.1.7 Masalah Open Ended